“Sebagai seorang ibu apa saya nggak boleh marah kalau lihat kelakuan
anak benar benar menjuengkelkan, ayah nya itu selalu belain saja, sementara
para pakar pendidikan mengatakan anak jangan dimarahi..mana yang benar..?.
Pertanyaan yang diajukan peserta seminar Smart Parenting yang diadakan sebuah
sekolah “Favorit” .
Bukan hanya teori namun dilengkapi dengan contoh contoh kongkrit The best parenting practice penulis dalam mendidik anak sendiri dan peserta didik.
Sabtu, 21 November 2015
Selasa, 17 November 2015
The Art of Anger”
“Sebagai seorang ibu apa saya nggak boleh marah kalau lihat kelakuan
anak benar benar menjuengkelkan, ayah nya itu selalu belain saja, sementara
para pakar pendidikan mengatakan anak jangan dimarahi..mana yang benar..?.
Pertanyaan yang diajukan peserta seminar Smart Parenting yang diadakan sebuah
sekolah “Favorit” .
Rabu, 11 November 2015
“Curiosity” pada Batita
“ ama, bola bola ini
kok ada bunyinya” , sambil terus mengocok , mengoyang goyangkan bola mainan
yang ada isi bel bel kecil. Batita ini terus
asyik bermain –main dengan bola bolanya. Seorang batita memiliki rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu
yang dianggap unik, baru dan menarik,
mereka mengembangkan dan mengskplorasi lingkungan sekitarnya. Mereka mencoba
memahami proses sebab akibat yang dapat memberikan kesenangan. Ketika anak berhasil
menyelesaikan penemuannya mereka akan terus mencoba mencoba lagi dengan sangat
menyenangkan.
Jumat, 06 November 2015
Kiat Tingkatkan Prestasi Siswa Di Era Digital
Dari perjalanan saya kebeberapa daerah di Indonesia Timur dan Jawa Timur mengunjungi sekolah ,
dinas terkait dan beberapa perusahaan
untuk menjadi motivator sekaligus reportase kegiatan pendidikan dan pengembangan SDM di wilayah itu. Ada hal
yang menarik dari sistem pelayanan pendidikan di daerah tersebut yakni
keberanian pengelola sekolah khususnya pendidik untuk keluar dari “mainstream” sebuah lembaga pendidikan. Mereka memahami bahwa
peserta didik yang tadinya pasif, patuh
telah berubah menjadi generasi yang kritis, kreatif, aktif, terkoneksi secara
sosial dengan perangkat TIK.
MENGATASI IRI HATI PADA BALITA
“kenapa kamu merampas mainan dino , putranya om..?”
“Pokoknya aku pingin mainan
nya , mama ..!”
“Jealously and Rivarlry is
another obstacle to love . A child’s
first fight arise from rivarlry over objects , territory and parental
affection” . Hartup , W.W Aggression in childhood: Developmental
prespective. American Psychologist
Begitulah keluhan seorang ibu
tentang anaknya yang baru saja merampas mainan
teman sebayanya dikarenakan perasaan iri hati. Iri hati merupakan sifat khas balita
dikarenakan anak usia ini memiliki kepekaan pola pikir menemukan hal hal baru
untuk dirinya.
Sabtu, 12 September 2015
Resiko ,Cerdas Emosi Dan Sabar bagi Seorang Ibu
.
Kecerdasan emosi yang anda miliki dapat menghasilkan
perilaku bijak dalam pengambilan keputusan , anda terlatih bahwa dalam setiap
badai yang datang pasti akan berlalu kesabaran anda dapat membuktikan bahwa
setiap persoalan ada jalan keluarnya .
Resiko Sifat Rasional dan Berkeadilan Seorang Ibu.
Sifat Rasional yang anda miliki membuat anda mempunyai
kemampuan problem solving dan decision making, alias terampil dalam memecahkan
masalah . meskipun anak menggunakan senjata untuk merayu , merajuk dan merengek
memaksa anada anda tetap pada pendirian dengan bersifat tegas mengajak anak
untuk mempertimbangkan keputusan yang dipilihnya
Resiko Sifat Kelemah –lembutan Seorang Ibu.
Sifat manis, penuh kasih sayang dapat menciptakan
suasana keluarga menjadi damai dan tenang.
Hal tersebut membuat anak anak merasa nyaman dirumah sehingga lebih
mudah bagi mereka juga memiliki karakter cinta damai. Di tengah tengah masyarakat
yang lebih rentan kekersan karakter cinta
damai ini perlu ditumbuhkan, karekter ini merupakan pengembangan kebiasaan
dari kemampuan bagaimana memahami sesuatu dan kemampuan mengelola emosi
secara sehat.
Perilaku yang dimiliki anak adalah
Zona Cerdas Bunda Dalam Pengasuhan Anak (1)
Kebahagiaan seorang ibu adalah
jika dapat mendidik anak sutuhnya , apapun yang mereka lakukan adalah upaya
untuk memenuhi kebutuhan seutuhnya kebutuhan
anak , anda sebagai ibu dapat lebih rileks (Smart Zona) dikarenakan anda
tahu , kesadaran anda untuk memenuhi kebutuhan anak dapat memberikan solusi
atas kebutuhan anak anda tersebut.
Rahasia Dibalik Jawaban Smart Zona seorang Bunda . (2)
Setiap jawaban yang anda pilih secara spontan akan
menentukan kira kira sifat apakah yang anda miliki berikut penjelasannya.Jika jawaban anda lebih
banyak didominasi
1.
Sebagian besar (a) , dimana ciri sifat yang
sering anda miliki adalah anda sangat peduli terhadap setiap persoalan yang dihadapi anak, misalnya
ketika anak anda digigit serangga dan menangis, anda yang pertama kali lari
menuju kepadanya, menenangkan mengendong dan membujuknya memberikan minyak anti
serangga dan menyapu air matanya.
Kamis, 03 September 2015
Mengapa prestasi belajar anak SD tergantung cara orang tua memperlakukannya..?
Apakah anak anda tipe suka bergaul ..?
Lebih suka belajar dengan teman temannya.
Menyerap pelajaran dengan lebih banyak mendengarkan.
Kadang sulit memulai belajar
Biasanya memiliki prestasi akademik dibidang ilmu sosial dan
kemasyarakatan.
Apakah anak anda tipe suka bekerja dalam belajarnya ..?
-
Sangat fokus untuk segera menyelesaikan tugas.
-
Kurang
sabar dan langsung mengerjakan tugas dengan lancar
-
Gemar berprestasi
-
Biasanya memiliki prestasi akademik hampir disemua dibidang matematika,
sains,sosial dan seni
Apakah anak anda termasuk si temperamen dalam belajarnya ..?
-
Enggan membaca petunjuk saat akan memulai tugas.
-
Mudah bosan
-
Kurang fokus dan sering mendapatkan kesalahan
-
Biasanya memiliki prestasi akademik dibidang
seni dan desain
Apakah anak anda termasuk cermat dalam belajarnya..
Anak anak yang cermat biasanya
adalah anak anak yang sangat teliti sebelum, selama dan setelah menjalankan
tugas biasanya mereka :
Selalu membaca petunjuk cara
menyelesaikan tugas.
Membaca dengan detil untuk bisa
menjawab soal
Sekecil mungkin mengurangi
kesalahan
Biasanya memiliki prestasi
akademik dibidang matematika dan sains
Mereka adalah anak anak yang
ingin dapat mengembangkan penilaian terhadap dirinya sendiri atas upayanya. Dalam
mengerjakan tugas mereka berupaya mengantisipasi kritik yang diperkirakan
menyerang nya sehingga tidak jarang mereka adalah anak anak yang sulit
mendengarkan nasehat, kerena nasehat dianggap sebagai serangan terhadapnya.
Senin, 31 Agustus 2015
How to Develop Moral Development Your Child: “Weneh -ana Contoh..!”
Many of today parent struggle to raise their children
without the help of extended family or
religious training . They want to give their children a strong set of moral
values, but they don’t know what they should do. There is some “strategic” moral development for your
child
Modul
|
Be Consistent
|
Be Forceful & Persistent
|
Rule of Shame
|
Problem
|
When parents are inconsistent
about moral values , children tend
to lose respect for them and
often come resent them as well.
|
Permissive parents who don’t
insist that their children live up
to moral rulers tend children who are aggressive, self centered and
irresponsible .
|
A child’s experience of shame consist of his inner voice telling him
he did something wrong
|
Solution
|
The rules should be consistent,
as should the consequences of living up them or breaking them.
|
Parent must let him know
clearly and forcefully how moral values are important to their self
|
Parent can use role exchanging to resolve conflicts between parent
and their child
|
Qoutation
|
The child can learn that
people can see thing differently and
still handle their disagreements
reasonably and respectful.
|
Communicating feelings that will make children feel guilty or ashamed
should be reserved exclusively for
moral training.
|
Let him know the impact of his actions are the feelings of others
including your self.
|
Selasa, 25 Agustus 2015
Mengenalkan Perilaku Disiplin Pada Balita
“Kalau saya tidak berteriak mana mungkin dia
mau nurut !”. Begitulah kata mama yang harus segera memberi makan KEpada
anaknya,yang berlarian. Dikarenakan ketidak sabaran orang tua untuk mengajak
anaknya berbuat baik maka tidak jarang pendekatan ancaman yang membuat anak
takut selalu digunakan dengan harapan anak akan menurut.
Padahal jika
itu diteruskan anak hanya takut pada sosok mom atau pap saja, begitu sosok itu
pergi pasti tidak takut lagi. Selanjutnya anak tidak takut lagi karena
kebiasaaan menakut nakuti itu sudah dianggap biasa.
Minggu, 16 Agustus 2015
Kebutuhan Psikologis Balita Pada Kedua Orang Tua Bekerja
Dari “Aisyah ra
, beliau berkata: Fathimah datang gaya berjalannya persis dengan jalannya Nabi
saw dan beliau menyambut dengan kata kata:
“ Selamat datang wahai putriku!, Kemudian beliau mendudukannya disebelah
kanan atau sebelah kirinya. (HR Bukhari dalam Adabul Mufrad )
“Kakak nanti kalau butuh apa apa minta sama “Yuk” yah...”, sambil tetap memegang tangan mama sang anak seakan
enggan ditinggal perigi bekerja. Tak
dapat dipungkiri berbagai alasan terlontar banyak orang tua meninggalkan
anaknya bekerja sementara anak dititipkan kepada pembantu atau pengasuhnya, mereka bermain bersama
pengasuhnya atau lebih asyik bermain sendiri. Padahal dampak psikologis dan
sosial dapat menggagu perkembangan anak
dimasa depan jika anak tidak mendapatkan
bimbingan yang positif dari kedua orang tua kandungnya.
Senin, 10 Agustus 2015
Ayo Buat Lebih Cerdas Balita Melalui Bermain
“ Ayo
pindahkan gelang warna merah itu ke
tonggak yang merah itu sambil dihitung ya berapa jumlahnya..”. Dan beberapa anak pun secara gembira berlomba
secara cepat menjalankan instruksi itu dengan gembira, tak ada kecemasan dan
tangannya pun terampil memilih
beragam warna gelang yang berada dihadapannya. Tanpa disadari keterampilan memilih itu
telah meningkatkan kemampuan psikomotornya, memilih warna meningkatkan
kemampuan kognitifnya dan perasaan senang meningkatkan afektifnya.
Senin, 03 Agustus 2015
Pembelajaran Pengenalan Diri Batita : Gender Identity
“ Ma, aku ingin pakai lipstik dan rok kaya
mama”, kata dion kepada mamanya.
Lantaran Dion sang anak laki laki yang baru berusia 2,5 tahun ini sering
mengamati perilaku sehari hari mamanya saat berdandan.
Pada usia
batita penting baginya untuk mengenali dan menemukan identitas jenis kelaminnya
(gender identity) untuk memperjelas
siapa dirinya apakah ia perempuan atau laki laki.” Kalau aku pakai rok kalau kamu pakai kemeja”. Sering kita dengan
obrolan dari para batita. Pemahaman ini akan terus menguat hingga dewasa
tentang identitas dan peran gender yang harus diembannya. Peran orang tua amat
penting bagi pembentukan identitas gender sehingga kelak tidak mendatangkan
kebingungan akan gendernya.
Senin, 27 Juli 2015
Ketika Batita Memiliki Teman Imajiner
“Adek, nanti kalau papa mama datang kita minta pergi
ke resto favorit kita ya”. Seorang batita lucu berbicara dengan guling kesayangannya.
Mengapa anak
berbicara sendiri dengan gulingnya..?, Dimana masa balita anak belum bisa
membedakan antara khayalan dan dunia nyata , bahkan yang khayal itupun dianggap
nyata, maka benda benda diskiternya akan dijadikan teman bicaranya.Disamping
itu perkembangan psikologis batita lebih terfokus pada dirinya sendiri , sering
disbut sebagai egosentris bahasa sederhananya aank asyik dengan dunia nya
sendiri.
Sabtu, 18 Juli 2015
7 Kalimat Penyebab Anak Kurang Motivasi Belajar
“Saya sedih melihat putri saya, sering enggan
mengerjakan tugas tugas sekolah dan
kadang tidak bersemangat menyelesaikannnya..!”.
Motivasi
belajar anak sangat bergantung pada stimulasi lingkungan sekitar termasuk
dorongan dari orang tua, mengingat pada usia anak anak motivasi internal anak
belum berkembang secara matang. Oleh karena itu jika anak mengalami kurang
motivasi dalam tugas pembelajarannya sangat boleh jadi ada beberapa stimulasi
yang tidak bisa berkembang secara optimal
seperti:
Sabtu, 04 Juli 2015
Meningkatkan Harga Diri Anak Sesuai Tahapan Usia Balita
“ Mama aku
ingin pada lomba kali ini akulah juaranya, pasti bisa deh..”. Celoteh balita
lucu ini kepada mamanya saat kompetisi kreatifitas di sebuah taman hiburan anak anak.
“Even two year olds understand that other feelings and
by four a child can bequite good recognizing situations that make people happy,
sad , angry and affraid. By that age chid is certainly capable of recognizing
that his own behavior can make people feel good or bad. The more you focus your
child on people feelings, the more likely his own natural emphaty will be
a rosed and the more helpful he’ll want to be........”. Barnet K, Children’s
Cognition about Effective Helping.
Sabtu, 27 Juni 2015
Rahasia Balita Terampil Pidato
Video :Momo Indi ( Putri Kank Hari) saat Usia 5 tahun Tampil di hadapan 3000 keluarga besar Jawa Pos.
“ assalamu
alaikum wr wb,alhamdullillah.........” sederet bait kata terucap dengan lancar
dari seorang da’i cilik ( balita) membuat para penonton berdecak kagum. Tentu
membuat bangga kedua orang tuanya. Namun pertanyaan nya bagaimana caranya agar
balita terampil pidato, berikut kiat
yang bisa dilakukan:
Senin, 22 Juni 2015
Membimbing Balita Dalam Membuat "Keputusan" ( Learn How to Choose)
“Aku nggak mau pakai baju yang itu, aku mau baju yang
ini, pokoknya yang ini..”. dan sang
mama pun geleng geleng kepala karena baju yang dipilihkan Mama sudah disetrika
sedangkan yang mau dipakai Adek belum.
Memang pada perkembangan balita sekarang ini mereka bukan
saja cukup cerdas karena nutrisi yang baik namun juga dikarenakan anak memiliki
banyak kegiatan dan pilihan. Mereka seakan akan memiliki “kewenangan” dalam
menentukan pilihan yang diinginkannya kadang terkesan plin plan. Belum selesai
satu sudah memilih lainnya. Apabila
putra putri anda memiliki sikap demikian jangan tergesa gesa menyebutnya
plin-plan. Namun temukan alasan yang menyebabkan dia berperilaku
demikian. Diantaranya:
Selasa, 16 Juni 2015
Malatih Memori Batita Dalam Mengingat
“Adek , putri saya baru
berusia tiga tahun tapi dia bisa menirukan gaya penyanyi yang lagi top saat ini
dia bisa juga melantunkan do’a do’a pendek dan bisa menyanyikan lagu lagu
dengan lancar ”.
“ ...this observation learning procedure proved far more effective than simply correcting the child and redirecting
his attention, which was usual way disruptive behavior was handled “. Journal of Apllied Behavior Analysis .
Rabu, 03 Juni 2015
MENDETEKSI BAKAT ANAK SEJAK DINI (Naturalis & Matematik Logis)
Cukup banyak orang tua yang
memberikan “beban” kepada anak untuk mengikuti berbagai kegiatan untuk mengasah
bakat anak. Boro boro anak berprestasi atas kegiatan yang diikutinya malah
sebaliknya anak menjadi stress karena sking padatnya berbagai macam les yang
diikutinya. Lantas bagaimana caranya mengenali bakat anak tanpa harus
memaksakan kehendak.
Bakat merupakan potensi bawaan
yang selalu dimiliki oleh setiap orang bahkan Tuhan pun mempermudah kehidupan
karir seseorang dimasa depan melalui bakat yang dimilikinya. Meskipun, tak ada
ketentuan baku tentang pada usia berapa bakat anak akan dapat dipastikan. Mengingat
bakat sebagai potensi sangat bergantung dari bagimana stimulasi dari lingkungan
dan peluang yang diberikan orang orang terdekat anak bersangkutan.
Rabu, 27 Mei 2015
Menghadapi Balita yang Selalu “Membantah”.
“Sudah biarkan saja..!,memang biasanya
dia begitu selalu membantah dan menolak kalau disuruh suruh’. Seorang ibu dengan perasaan kesal dan wajah bersungut sungut kepada balitanya lantaran si anak selalu
menolak perintahnya. Bahkan para orang
tua dengan terang terangan memberikan label kepada anaknya sebagai anak yang
pembengkang bandel dan segudang label lainnya,alih alih membuat anak menjadi lebih baik malah sebaliknya mereka
bertambah bandel.
“Research shows that children want to be given reason for rules. But
parent should not expect much success with simplistic explanations that only
assert that some behavior is “good” or the right to do’, without
explaining how that behavior actually
affects the well being of other”. Ford M. E. “The Construct Validity of Egocentrism “.
Rabu, 20 Mei 2015
Mengajarkan Anak Balita Konsep Berbagi
Pokoknya itu punya aku ,semua nya buat aku “. Sering kita dengar
kata kata ini dari mulut simungil usia balita. Namun benarkah jika ini hanya
merupakan sebuah fase perkembangan psikologi saja dan apakah dampaknya jika
anak dibiarkan dengan tidak mau berbagi dengan yang lain kelak menjadi anak
yang benar benar tidak mau berbagi ..?
Perilaku anak tidak peduli ,main
rebut , ambil makanan atau mainan miliki orang lain adalah pemandangan yang
sering kita temukan pada anak balita. Dikarenakan anak balita terutama batita
masih belum mengrti arti konsep berbagi ,apa yang mereka inginkan adalah apa
yang harus dimilikinya. J Piaget seorang pakar perkembangan koginitif anak,
anak usia 2- 6 tahun memasuki fase
egosentrisme sebagai fase dimana anak memandang dirinya sebagai pusat perhatian
dari seluruh orang disekitarnya mereke cenderung berpikir dari sudut pandang
dan kepentingannya sendiri alias berpusat hanya kepada dirinya saja.
Start by making sure your child understands the other people have
fellings and desires just as he does and that these deserve consideration equal
to his own. You can teach your child to perceive another person symphatitecally
,as a life to be enhanced and not merely as an object to be used or
manipulated. There is is evidence that the more similiar we believe people are
to us ,the more sympathetic and kind we are to them . Krebs,D. Emphaty and
altruism ,Journal of Personality and Social Psychology .
Rabu, 06 Mei 2015
Inclusive Education : Membangun Kompetensi Belajar Anak Usia 1- 2 tahun
Mengasuh anak pada awal awal usia
pertumbuhanya yakni dua tahun pertama pertumbuhan merupakan dasar bagi orang
tua untuk meletakkan pondasi bagai kecerdasannya, mengapa karena anak pada usia
itu perkembangan otaknya sangat pesat sehingga anak mudah menyerap beberapa
informasi yang diterimanya.
Tahun pertama pertiumbuhan anak
lebih banyak didominasi untuk terdorong menggunakan semua ideranya,atau dalam
bahasa sederhana anak usia 1- 2 tahun
mereka berusaha untuk mendapatkan informasi melalui inderanya. Peran
orang tua disini adalah mendidik anak dengan learn how to learn artinya anak harus distimulasi inderanya agar
dapat “belajar”, Dengan mengenali ciri ciri perkembangan anak usia 1-2 tahun.
At
Tweleve months of age he will repeat any little action that causes laughter. He
is becoming increasingly affectionate. He puts his arm around the familiar adults
neck and strokes and pats her face . Bridges, K B Emotional Development in early infancy ,Child
Development
Selasa, 07 April 2015
Membangun Karakter Anak Lebih Baik
Kecemasan orang tua abad 21 lebih banyak pada ketidak
berhasilan hidup anak dimasa depan dari sisi kesuksesan dunia,mereka takut
anaknya tidak bisa hidup lebih sejahtera (kaya ) darinya,mereka cemas anaknya
tidak berhasil dalam karirnya ,mereka cemas masa depan anaknya tidak mapan dsb.
Sehingga sejak kecil anak dijejalai berbagai nutrisi dan pola pendidikan yang
hanya berorientasi pada prestise dan prestasi dengan harapan anak akan
menjadi sukses dimasa depan. Maka tidak
jarang kita temui banyak anak yangmenjadi sukses namun kehilangan sisi
kebaikannya atau justru banyak mereka yang gagal bertambah ketidak baikannya.
Lantas apa yang bisa dilakukan para orang tua ,khusunya para ibu bijak abad 21
ini:
Rasa tidak percaya kepeda diri sendiri sebagai orang tua
dalam mengasuh dan mendidik anak (parenting skill) para orang tua saat ini
begitu lemah ,entah karena kesibukannya dalam berkarir atau karena kesulitan
berkomunikasi secara efektif dengan anak. Meskipun mereka adalah orang tua yang
memiliki status dan jenjang pendidikan yang tergolong tinggi.
Padahal rasa percaya diri ini adalah syarat utama agar dapat
berkomunikasi dan mendidik anak secara efektif. Sebaliknya para orang tua khusunya
di era tahun 50-60 an yang tidak
memiliki pengetahuan ,kompetensi dan jenjang
pendidikan serta status yang tiinggi akan tetapi karena hasarat mendidik yang kuat
mereka terdorong untuk membekali anaknya sehingga telah berhasil mencetak
generasi bangsa yang cukup membanggakan.
Sabtu, 28 Februari 2015
How to lead your teen credibly!
Sometimes your teen does not success
just like what you expected . When your teen whom you give a trust
does not keep it your truth because of his/her lack of knowledge or communication.
How to lead your teen credibly is strategy to establish trustworthiness ,self confidence, competence and competitive advantage for your teen. It you would this element to earn your teen trust and to make within their mind .
How to lead your teen credibly is strategy to establish trustworthiness ,self confidence, competence and competitive advantage for your teen. It you would this element to earn your teen trust and to make within their mind .
In era of competitiveness parent
would no longer force to make teenager obedience toward him,
they no longer protective and control the teenager. In this era more parent should has the credibility in the mind of their teenager. But maybe teenager
have been fear to failure and they haven’t have
credibility.
You need your teen have credibility you must information to make finer
distinctions about what they need to do
to produce the result they passion, if they had a mistake don’t they take on emotional reactive .
Minggu, 22 Februari 2015
How to build relationship with Teens in ICT Era
Kank, as a parent and teacher I am concerned about the
behavior of teenagers covered communicate with parents ..?
Every child is basically unique as individuals, individual differences
so unwise if the child is required to have the same in all fields, especially
if the child rather than compare. This is the most important principle in
interacting with children. Therefore, building a harmonious relationship with
the child should focus on the uniqueness of each difference owned teens.
The principle of harmonious communication with the teen,
which is trying to learn to recognize and understand the expectations of desire
and anxiety faced by adolescents. Given the ease in the era of information and
communication technology (ICT era) every child has a need to be noticed, loved
and appreciated so that not infrequently they pour their needs through its
social networking. And not infrequently they fall in communication activities misguided.
Minggu, 15 Februari 2015
7 Penyebab Perilaku “Nakal” Anak Usia SD dan Solusinya
Kank,mengapa belakangan ini anak saya kelas dua SD cenderung
suka membentak dan sulit diatur..?
Pada anak usia SD perilaku baik dan buruk lebih pada upya
untuk mendapatkan penilian dari orang lain,oleh karena itu “kenakalan” mereka
merupakan tidak adanya saluran komunikasi dan kasih sayang yang mereka
harapkan,perilakunya merupakan cerminan dari suasana hatinya. Beberapa alasan mengapa perilaku nakal itu
muncul adalah:
·
Anak meniru apa yang dilihat nya dari lingkungan
sekitar termasuk perilaku kedua orang tuanya. Oleh karena itu pastikan perilaku lingkungan keluarga terutama kedua orang tua tidak menjadi contoh bagi anak dalam perilaku “nakal”.
Sehingga lebih mudah anda mengingatkan
anak, karena anda sudah mencontohkan yang baik.
Langganan:
Postingan (Atom)