Senin, 26 November 2012

SMK dan Harapan Bekerja












. Dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas,
 Yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak Mengadakan perbaikan". Qs .al Syu’ara :151-152.







Kank , anak saya  masuk SMK  berharap nanti kalau lulus bisa langsung bekerja sesuai bidangnya .Namun belakangan ini saya menjadi pesimis lantaran lulusan SMK jumlahnya banyak dan kesempatan bekerja juga terbatas. ..apa yang mesti saya persiapkan...?

Yang pertama harus anda kuasai adalah perasaan pesimis ,karena jika anda pesimis akan berbuah pesimis pula terhadap anak anda. Bukankah semestinya orang tua menjadi “motivator “ bagi anaknya.
Sedangkan  jenjang karir lulusan SMK  : karir linear ,non linear ,wirausaha dan melanjutkan kuliah. Perihal kaitan dengan pilihan karir linear..pemilihan bidang kerja sesuai kompetensi (link & match ) yang sudah dikuasainya ,memang bergantung dari keahlian yang dimiliki putra anda,kemampuan putra anda dikenal dunia industri dan tentu saja “luck” (keberuntungan) yang diciptakannya sendiri.   Sedangkan  karir non linear ,karir pilihannya tidak sesuai bidang pekerjaannya bergantung pada hasrat besar putra anda belajar dan keinginan untuk mengembangkan diri. Sementara itu kewira usahaan adalah bentuk sikap mental mandiri dan kreatif dari lulusan SMK.

 Program KBM   di SMK biasanya dipersiapkan untuk mengasah siswa memiliki ketrampilan dasar  (basic knowhow)pada bidang jurusan yang dikembangkannya.  Sedangkan praktek kerja industri (prakaerin) kalau dulu  dikenal PKL adalah menciptakan pengembangan wawasan siswa untuk praktek secara real dunia industri yang kelak bakal dihadapinya setelah lulus dari SMK.  Sekaligus melatih siswa untuk learning by doping and learn how to do.Pada Prakerin inilah siswa diharapkan siswa dapat belajar banyak tentang  knowlegde ,knowhow and mental attitude,sehingga diharapkan mereka memiliki etos kerja industri disaat mereka kelak bekerja.

Keikut sertaan siswa dalam kegiatan organisasi sekolah,atau kemasyarakatan (youth center )  , keberanian  mengikuti berbagai kompetisi  ,magang bekerja paruh waktu dan aktivitas yang berguna untuk mengasah pengetahuan dan ketrampilannya akan dapat membangun Kompetensi real yang dimiliki siswa. Sekaligus menambah daftar pengalaman kerja saat  menyusun curriculum vitea ,apalagi jika dapat dibuktikan dengan berbagai piagam yang berhasil dimilikinya.

Sedangkan keterampilan sikap yang perlu dikuasai siswa:

1.       Attention to detil ; berlatih untuk memperhatikan secara detail sistematika ,mekanisme serta proses pekerjaan secara teliti.

2.       Develop Patient : berlatih keuletan dan kesabaran dalam setiap menjalani proses pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

3.       Bulid  self confidece :membangun rasa percaya diri atas kompetensi yang dimilikinya  dan kesediaan belajar berkesinambungan .

4.       Progresive thinker :berpikir dan berorientasi  secra progresif dalam menghasilkan sebuah karya.

5.       Develop higher  level of concentration. Menumbuh kembangkan daya konsentrasi dalam bekerja.

Tetaplah optimis dalam memberi semangat kepada anak anda ,karir linear anak anda sangat bergantung pada keterampilan dan sekap mental  yang dibutuhkan dunia industri bersangkutan

Sabtu, 17 November 2012

Kenakalan Versus Kecerdasan



Banyak orang salah “ persepsi “tentang perilaku anak cerdas dan anak nakal  ,anak yang cerdas sering mendapat julukan sebagai anak yang nakal ,padahal jika julukan itu terus dibiasakan akan dapat benar benar membuat anak bersangkutan nakal beneran atau benar benar menjadi anak yang nakal.Agar supaya tidak salah perspsi terhadap arti nakal dan cerdas saya coba mengurainya sebagai berikut.


Arti Nakal :

Behavaiorally,the delinquent child  is expressing himself by aggresive ,overaction which  does not coincide with demand and expectations of society . Kvaraceus.William C .Dynamic of Delinquency .


Kenakalan anak adalah perbuatan anak anak yang melanggar  norma hukum ,norma sosial,norma kelompok ,norma sosial ,mengganggu ketentraman masyarakat sehingga pihak yang berwajib mengambil  suatu tindakan pengasingan . Simandjuntak B,SH ,Drs . Latar belakang kenakalan anak.

Sedangkan  kecerdasan menurut wiki pedia    

Kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ merupakan usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis.


Latar Belakang Masalah


Perkembangan Kognitif pada anak  pra sekolah  (2-7 Tahun) memasuki tahap pre –opresional   Konkret (jean Piaget)  yang artinya anak  masih didominasi aktivitas sensor –motorik ,indera dan gerak  namun kemampuan abstraknya mulai tumbuh sehingga ia dapat memahami bahasa simbol ,sekalipun bersifat egosentris   dan masih sulit atau belum memiliki pemahaman yang cukup  tentang lingkungan diluar dirinya.

Sedangkan kemampuan Kognitif Di usia 2-7 tahun  menurut Jean Piaget

Kemampuan Transformasi:Perubahan bentuk : anak dapat dikenalkan pada perubahan bentuk bentuk seprti balon,permailnan lego dsb.

Kemampuan reversibility : berpikir alternatif –bolak balik : anak bisa diajak permainan kata,urutan angka ,labirin ,puzle dsb.

Kemampuan  klasifikasi:anak bisa berpikir klasifikasi ..mulailah dengan klasifikasi tunggal ;seperti membedakan bentuk/warna ,klasifikasi ganda ; warna dan bentuk,klasifikasi jamak : warna ,bentuk dan jumlah atau bahan dasar  merupakan dasar anak berpikir logis.



Kemampuan asismetris : besar kecil panjang pendek tinggi rendah.
Dari pengalaman lapangan penulis sering temukan pada anak anak cerdas memiliki kebutuhan untuk berekslporasi,banyak bertanya,selalu mencoba ,Ngueyel untuk memenuhi rasa ingin tahunya...


Perkembangan Social Emosi

Anak usia pra sekolah 2-7 tahun berupaya  untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannnya sebagai bentuk perkembangan sosial emosinya.Dalam dinamika perkembangannya anak  harus dapat mengenali apa yang dipikir ,dirasa dan diinginkannya agar dapat diterima lingkungan. Perkembangan sosial emosi anak sangat ditentukan kepada significant other  bergantung sangat tinggi terhadap orang lain terutama orang tuanya .Selajutnya pembetukan watak dan perilakunya sangat tergantung pada pola asuh dan pendidikan yang diberikan orang tua dan lingkungannya.


Ciri dan perilaku anak usia 2-7 tahun ditinjau dari sisi sosial emosi ;
1.       Suka berimajinasi dan berkhayal
2.       Rasa ingin tahu yang besar
3.       Terpusat kepada dirinya,semuanya buat aku..
4.       Belajar merasakan perasaan
5.       Belajar memecahkan masalah sederhana
6.       Berkembangnya konsep diri.

Mengingat anak pada usia ini adalah good imitator /peniru yang baik mudah mengidetifikasi perilaku orang sekitar dan belajar dari lingkungannya tugas orang tua harus dapat menjadi teladan yang baik bagi anaknya . Tidak anak nakal mereka semua adalah anak anak yang banyak akal /cerdas untuk membentuk karakternya  .