Senin, 06 Juli 2009

Bermusyawarah dengan walimurid marah



Bpk Jono : Saya seorang guru SMP negeri , seringkali saya mendapat tugas dari Kepala Sekolah menghandling komplain dari para wali murid perihal banyak hal,bagaimana cara efektif menghadapi walimurid marah ?

Kank Hari : Tidak seorang pun ingin dikomplain orang lain apalagi dikarenakan perbuatan yang secara sengaja tidak ingin bersalah. Namun dalam proses menjalankan rencana selalu ada saja ketidak sesuaian. Termasuk menghadapi walimurid yang marah dengan beragam alasan. Jika wali murid marah maka besarkan hati anda untuk tidak ikut marah dikarenakan kemarahan wali murid adalah respon dari ketidak tahuan.

1.Pahami ketidak tahuannya.

Sebelum anda mengklarifikasi fahami dulu bahwa kedatangan mereka kepada anda adalah membutuhkan solusi dari ketidak tahuan. Meskipun kadang kemarahannya bisa sangat menyinggung harga diri. “Baik ,ibu saya coba akan bantu ibu , silhkan duduk dulu , ini ada the manis, setelah itu kita bicarakan apa persoalannya !”. Kemampuan empati anda menunjukkan bahwa anda berniat membantunya. Sehingga dapat membuat tekanan darahnya menurun.

2.Respon secara pribadi.

Kemarahan seseorang menjadi redam jika merasa diperhatikan dan didengar keluhannya Karena itu perlakukan layanan kepada walimurid secara pribadi jangan sampai aib pribadi diketahui secara umum. Namun apabila persoalan transpransi dan akuntabilitas memang harus dibicarakan secara umum . “ silahkan keruangan kami ibu , saya kira persolan putra ibu akan kami jaga kerahasian nya untuk umum “.

3.Sampaikan upaya perbaikan diawal dan jangan malu meminta maaf.

“ Saya kira ini memang terjadi kekeliruan , saya atas nama pribadi dan sekolah meminta maaf. Sekaligus kami akan mengembalikan hak hak siswa yang bersangkutan”. Solusi memang lebih dibutuhkan daripada janji karena itu segera tawarkan solusi agar walimurid merasa ditanggapi .

Mudah mudahan minimal tiga cara ini membuat anda memiliki ketrampilan how to handling complain!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar