Senin, 24 Desember 2012

Cara Mengatasi Remaja Pemalu



Kank ,sebagai orang tua saya khawatir terhadap perilaku anak saya kelas XI  yang sejak kecil pemalu. Anak pemalu sulit maju,saya sudah sering nasehati omeli supaya percaya diri. Eh malah dia lebih asyik menyendiri dan mengurung diri  dikamar. Lantas apa yang mesti saya lakukan..?





Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. Qs Al Baqarah 212







Perasaan malu pada remaja biasanya muncul karena konsep diri atau cara pandang terhadap dirinya negatif  sehingga anak menjadi minder. Sedangkan konsep diri merupakan rangkaian pandangan dari dalam diri sendiri dan bentukan dari lingkungan termasuk pola asuh. Karena itu sebagai orang tua jangan menambah rasa minder anak dengan terus membesarkan rasa malu anak melalui kemarahan atau omelan yang menciutkan rasa percaya dirinya.

Sedangkan mengurung diri dikamar dan menyendiri adalah bentuk mekanisme mempertahankan diri  dengan menghindari kontak dengan objek yang dirasa membuat diri menjadi aman secara psikologis,takut bersaing dan takut menghadapi kenyataan .Padahal dengan menyendiri perasaan malu tetap ada dalam diri sendiri sehingga anak makin terpuruk dalam bayang bayangnya sendiri.
Inilah langkah yang bisa dilakukan orang tua;
1.       Komunikasi dengan Empati .

Terimalah kondisi anak apa adanya jangan bandingkan anak dengan sosok yang anda anggap sempurna karena  anak  merasa makin “jauh “ dari ideal pembandingnya makin minder. Hargailah perasaan malu anak ,selanjutnya ajak anak mengenali potensi  yang dimilikinya sebagai fondasi munculnya rasa  percaya diri. Mengingat  rasa malu munculnya dari dalam diri  maka  komunikasi dengan empati akan membuat anak dapat menyelesaikan pergulatan perasaannya sendiri.

2.       Dorong anak supaya aktif dalam kegiatan.

Dengan anak terlibat aktif dengan berbagai kegiatan ,bertemu dengan banyak teman anak akan belajar membangun rasa percaya diri untuk bisa ber-relasi dan berinteraksi sehingga secara perlahan rasa minder anak akan terkikis. Dalam berorganisasi anak terlibat dalam aktivitas,bertukar pikiran,  komunikasi,bertindak,bernegosiasi,kepemimpinan dan kerja sama. Sehingga secara aktif anak akan mencoba untuk menampilkan kebisaannya dan akan mengurangi perasaan negatifnya karena pengalaman bergaulnya.


3.       Beri kesempatan anak untuk mencoba.

Sepanjang kegiatan itu tidak menyalahi aturan dan norma dorong anak untuk memiliki keberanian mencoba , beri semangat kepada anak  tidak  takut gagal atau melakukan  kesalahan. Dengan anak merasa bisa lantaran mencoba akan muncul rasa percaya diri bahwa dirinya bisa mencoba atau melakukan.  Beri semangat kepada anak bahwa dirinya bisa..”Kamu-Bisa !”.Jika perlu tunjukan bahwa orang lain bisa maka bukan mustahil dirinya bisa...!”

4.       Ajari anak menemukan Hobi dan Bakatnya.


Hobi adalah kegemaran yang disukai  dan dikuasai anak .Dorong anak mengembangkan bakatnya dibidang olah raga, seni , atau lainnya. Agar anak meyakini bahwa dirinya punya potensi dan kompetensi yang bisa dikembangkan. Berikan motivasi agar anak bisa menekuni hobbinya dengan banyak berlatih karena dengan makin sering berlatih makin sempurna hasilnya. Berikan dorongan agar berani tampil atau ikut berkompetisi dengan demikian akan makin menguatkan harga dirinya. Dirinya merasa berharga karena ada “karya’ yang bisa dibanggakan.

Banyak tokoh tokoh yang diawalnya diremehkan orang justru menjadi orang besar karena berhasil mengalahkan rasa mindernya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar