Kank ,sebagai orang tua saya khawatir terhadap perilaku anak
saya kelas XI yang sejak kecil pemalu. Anak
pemalu sulit maju,saya sudah sering nasehati omeli supaya percaya diri. Eh
malah dia lebih asyik menyendiri dan mengurung diri dikamar. Lantas apa yang mesti saya lakukan..?
Kehidupan
dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang
hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih
mulia daripada mereka di hari kiamat. dan Allah memberi rezki kepada
orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. Qs Al Baqarah 212
Perasaan malu pada remaja biasanya muncul karena konsep diri
atau cara pandang terhadap dirinya negatif sehingga anak menjadi minder. Sedangkan konsep
diri merupakan rangkaian pandangan dari dalam diri sendiri dan bentukan dari
lingkungan termasuk pola asuh. Karena itu sebagai orang tua jangan menambah
rasa minder anak dengan terus membesarkan rasa malu anak melalui kemarahan atau
omelan yang menciutkan rasa percaya dirinya.
Sedangkan mengurung diri dikamar dan menyendiri adalah
bentuk mekanisme mempertahankan diri
dengan menghindari kontak dengan objek yang dirasa membuat diri menjadi
aman secara psikologis,takut bersaing dan takut menghadapi kenyataan .Padahal
dengan menyendiri perasaan malu tetap ada dalam diri sendiri sehingga anak
makin terpuruk dalam bayang bayangnya sendiri.
Inilah langkah yang bisa dilakukan orang tua;
1. Komunikasi dengan Empati .
Terimalah kondisi anak apa adanya jangan
bandingkan anak dengan sosok yang anda anggap sempurna karena anak merasa makin “jauh “ dari ideal pembandingnya makin
minder. Hargailah perasaan malu anak ,selanjutnya ajak anak mengenali potensi yang dimilikinya sebagai fondasi munculnya
rasa percaya diri. Mengingat rasa malu munculnya dari dalam diri maka
komunikasi dengan empati akan membuat anak dapat menyelesaikan
pergulatan perasaannya sendiri.
2. Dorong anak supaya aktif dalam kegiatan.
Dengan anak terlibat aktif dengan berbagai
kegiatan ,bertemu dengan banyak teman anak akan belajar membangun rasa percaya
diri untuk bisa ber-relasi dan berinteraksi sehingga secara perlahan rasa
minder anak akan terkikis. Dalam berorganisasi anak terlibat dalam aktivitas,bertukar
pikiran, komunikasi,bertindak,bernegosiasi,kepemimpinan
dan kerja sama. Sehingga secara aktif anak akan mencoba untuk menampilkan
kebisaannya dan akan mengurangi perasaan negatifnya karena pengalaman
bergaulnya.
3. Beri kesempatan anak untuk mencoba.
Sepanjang kegiatan itu tidak menyalahi
aturan dan norma dorong anak untuk memiliki keberanian mencoba , beri semangat
kepada anak tidak takut gagal atau melakukan kesalahan. Dengan anak merasa bisa lantaran
mencoba akan muncul rasa percaya diri bahwa dirinya bisa mencoba atau
melakukan. Beri semangat kepada anak
bahwa dirinya bisa..”Kamu-Bisa !”.Jika perlu tunjukan bahwa orang lain bisa
maka bukan mustahil dirinya bisa...!”
4. Ajari anak menemukan Hobi dan Bakatnya.
Hobi adalah kegemaran yang disukai dan dikuasai anak .Dorong anak mengembangkan
bakatnya dibidang olah raga, seni , atau lainnya. Agar anak meyakini bahwa
dirinya punya potensi dan kompetensi yang bisa dikembangkan. Berikan motivasi
agar anak bisa menekuni hobbinya dengan banyak berlatih karena dengan makin
sering berlatih makin sempurna hasilnya. Berikan dorongan agar berani tampil
atau ikut berkompetisi dengan demikian akan makin menguatkan harga dirinya.
Dirinya merasa berharga karena ada “karya’ yang bisa dibanggakan.
Banyak tokoh tokoh yang diawalnya diremehkan orang
justru menjadi orang besar karena berhasil mengalahkan rasa mindernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar