Kecemasan orang tua abad 21 lebih banyak pada ketidak
berhasilan hidup anak dimasa depan dari sisi kesuksesan dunia,mereka takut
anaknya tidak bisa hidup lebih sejahtera (kaya ) darinya,mereka cemas anaknya
tidak berhasil dalam karirnya ,mereka cemas masa depan anaknya tidak mapan dsb.
Sehingga sejak kecil anak dijejalai berbagai nutrisi dan pola pendidikan yang
hanya berorientasi pada prestise dan prestasi dengan harapan anak akan
menjadi sukses dimasa depan. Maka tidak
jarang kita temui banyak anak yangmenjadi sukses namun kehilangan sisi
kebaikannya atau justru banyak mereka yang gagal bertambah ketidak baikannya.
Lantas apa yang bisa dilakukan para orang tua ,khusunya para ibu bijak abad 21
ini:
Rasa tidak percaya kepeda diri sendiri sebagai orang tua
dalam mengasuh dan mendidik anak (parenting skill) para orang tua saat ini
begitu lemah ,entah karena kesibukannya dalam berkarir atau karena kesulitan
berkomunikasi secara efektif dengan anak. Meskipun mereka adalah orang tua yang
memiliki status dan jenjang pendidikan yang tergolong tinggi.
Padahal rasa percaya diri ini adalah syarat utama agar dapat
berkomunikasi dan mendidik anak secara efektif. Sebaliknya para orang tua khusunya
di era tahun 50-60 an yang tidak
memiliki pengetahuan ,kompetensi dan jenjang
pendidikan serta status yang tiinggi akan tetapi karena hasarat mendidik yang kuat
mereka terdorong untuk membekali anaknya sehingga telah berhasil mencetak
generasi bangsa yang cukup membanggakan.
Artinya rasa kurang percaya diri pada orang tua khusunya ibu
bijak lebih pada mindset yang
diciptakannya sendiri.
Oleh karena itu para ibu bijak abad 21 perlu membangun
keyakinan diri dengan beberapa kiat berikut ini :
- Miliki keyakinan pada dasarnya setiap anak
memiliki kesadaran akan arti kebaikan ,karena itu ketika hendak
mengajarkan yang baik,mengajak kepada kebaikan mengingatkan agar berbuat
baik pasti akan segera diterimanya asal dilakukan dengan cara yang baik.
- Yakinlah dikarenakan anak
anda (sebenarnya) adalah anak yang baik maka akan lebih mudah bagi anda
berhasil untuk membuatnya lebih
baik dalam bertutur kata ,berpikir
,berperasaan dan berperilaku.
- Jangan menganggap
perubahan yang belum terlihat pada kebaikan anak sebagai kegagalan anda
dalam mengajak kepada kebaikan ,tetaplah yakin bahwa Allah akan menolong
anda untuk membantu anak segera melaksanakan perilaku kebaikan. Buatlah
mengajak kepada kebaikan sebagai suatu kesenangan yang anda banggakan dalam
hidup
- Jangan berputus asa untuk terus
memberikan teladan kebaikan ,karena anak lebih melihat contoh perilaku
sebagai proses pembelajaran dibanding sejuta ceramah yang tdak dapat
dilihat ,dirasakan ,dialami oleh anak. Anak akan melihat manfaat langsung
dari perbuatan baik dari contoh kongkrit
yang anda berikan.
- Yakinlah tak ada yang sia
sia dalam perbuatan baik walaupun saat ini mungkin belum terlihat jelas
hasilnya, ingatlah bahwa tak ada balasan dari kebaikan kecuali kebaikan
pula ,meskpun manfaatnya tidak anda eroleh secara instan namun dapat
dipastikan anda akan menuainya dimasa depan.
- Jangan ragu untuk terus
berdamai dengan perasaan anda yang mungkin saja sedang kacau ,galau,marah
benci dan emosi negatif lainnya. Tetaplah tersenyum berbicaralah dengan nada yang sopan ,ramah, tenang ,hargailah keberadaan anak ,cintai
dan sayangi mereka. Nisacaya merekapun akan berperilaku begitu kepada anda
. Ingat anak bukan pelampiasan kekesalan anda.
- Ingatlah dimana pun anda
berada kebaikan akan lebih mudah diterima oleh lingkungan daripada hanya
sekedar memikirkan kepentingan diri sendiri . Karena itu yakinkan anak
agar terus menebarkan kebaikan agar dirinya diterima dimanapun mereka
berada.
- Yang paling penting jangan
menunggu tips selanjutnya ,segera beranjak dari tempat duduk anda karena
membaca artikel ini ,segera lakukan kebaikan,ayo anda pasti bisa .!
“Biasakanlah kebaikan kepada anak
agar terbentuk karakter kebaikan dari dalam dirinya” ,Kank Hari Parenting
Solution C21 ‘st
Tidak ada komentar:
Posting Komentar