“Saya sedih melihat putri saya, sering enggan
mengerjakan tugas tugas sekolah dan
kadang tidak bersemangat menyelesaikannnya..!”.
Motivasi
belajar anak sangat bergantung pada stimulasi lingkungan sekitar termasuk
dorongan dari orang tua, mengingat pada usia anak anak motivasi internal anak
belum berkembang secara matang. Oleh karena itu jika anak mengalami kurang
motivasi dalam tugas pembelajarannya sangat boleh jadi ada beberapa stimulasi
yang tidak bisa berkembang secara optimal
seperti:
·
“Ayo belajar sini, sudah saatnya kamu
belajar-sudah berhenti mainnya !!”. Jika orang tua terlalu keras memaksa
belajar anak dengan ancaman dan tindakan otoriter maka anak akan merasa
diperlakukan tidak adil dan melakukan tindakan perlawanan dengan enggan belajar
secara sadar.
·
“Ya meskipun kamu belajar sepertinya tidak
mungkin kamu mendapat nilai sembilan”. Tidak ada seorang pun suka
diremehkan termasuk anak anak, sehingga karena merasa diremehkan tidak ada
pentingnya belajar secara bersungguh sungguh.
·
“Bagaimana sampai kamu tidak masuk
tiga besar rangking kelas”. Ketika orang tua tidak menghargai upaya anak dalam menyelesaikan proses
belajarnya, maka tidak jarang anak akan mencari jalan pintas mendapat nilai
baik tanpa belajar.
·
“ Terserah kamu
belajar boleh, nggak ya terserah..!” Dengan
dibiarkan anak merasa tidak
mendapat perhatian dan anak tidak terlatih untuk memiliki strategi
menyelesaikan tugas dan kewajibannya.
·
“Makanya dengar mama ngomong kalau
begini hasilnya mama paling nggak suka.. !”. Teguran keras, kritik yang mengancam akan membuat anak
kehilangan rasa percaya diri atau perasaan direndahkan akibatnya anak tidak
terlalu penting untuk belajar dengan bersungguh sungguh.
·
“Kamu harus nurut apa kata mama,
balajar itu nggak perlu neko neko..!”. Dengan tidak
memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan
hasrat eksplorasinya anak menjadi tidak memiliki minat untuk belajar dengan lebih
baik.
·
“Kenapa kamu sampai kalah sama
temanmu..!”. dengan
dibanding bandingkan anak merasa tidak dihargai keberadaannya dan anak bisa
kehilangan rasa percaya diri apalgi jika
anak merasa kalah bersaing akan makin kehilangan hasrat belajarnya. Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar