Dari “Aisyah ra
, beliau berkata: Fathimah datang gaya berjalannya persis dengan jalannya Nabi
saw dan beliau menyambut dengan kata kata:
“ Selamat datang wahai putriku!, Kemudian beliau mendudukannya disebelah
kanan atau sebelah kirinya. (HR Bukhari dalam Adabul Mufrad )
“Kakak nanti kalau butuh apa apa minta sama “Yuk” yah...”, sambil tetap memegang tangan mama sang anak seakan
enggan ditinggal perigi bekerja. Tak
dapat dipungkiri berbagai alasan terlontar banyak orang tua meninggalkan
anaknya bekerja sementara anak dititipkan kepada pembantu atau pengasuhnya, mereka bermain bersama
pengasuhnya atau lebih asyik bermain sendiri. Padahal dampak psikologis dan
sosial dapat menggagu perkembangan anak
dimasa depan jika anak tidak mendapatkan
bimbingan yang positif dari kedua orang tua kandungnya.
Seperti yang ditulis oleh Hoffman M. L , dalam Journal of Personality
and Social Psychologi, “In general,
children tend to become more emphatic when they around emphatic people, particulary
when they themselves have been the recipients emphatic based
kindness”.
Apa saja kebutuhan balita kepada orang tuanya
yang sibuk bekerja:
1. “Kakak
senang bisa lihat mama sama papa duduk bareng temani aku nonton TV”. Anak
senang jika papa dan mamanya harmonis berdua, mereka mendapatkan kebutuhan rasa
aman dengan melihat secara langsung kedua orang tuanya hidup rukun
berdampingan. Oleh karena itu harmonislah dengan pasangan karena dapat
mendatangkan rasa aman bagi anak.
2.
“ Mama tadi bu guru
bilang aku sudah bisa baca
kalimat pendek”. Seorang anak membutuhkan perhatian saat melakukan
apa yang ia anggap baik dan dapat
membanggakan dirinya. Namun sering para orang tua hanya memperhatikan anak
justru saat anak “nakal” dan mengabaikan anak yang berbuat baik karena dianggap
hal itu sudah biasa. Perhatikan anak saat berbuat baik jangan hanya saat anak “nakal”.
3. “Aku nggak tahu kenapa mama sering marah marah begitu aku jadi sedih”. Kelelahan fisik atau stress akibat
beban kerja seringkali membuat orang tua mudah marah dan menghukum anak sebagai
rasa lelahnya. Sehingga membuat anak
menjadi cemas karena perbuatan kedua orang tuanya. Berilah “hukuman “ yang
mendidik pada anak yang ingin anda perbaiki dan bukan pelampiasan rasa marah.
4. “Aku cuma pingin mama nemani aku saat pulang, bukan mainan”. Orang tua sering beranggapan bahwa
anak akan senang ditemani oleh berbagai mainan yang sedang trend padahal tidak
demikian, kehadiran orang tuanya secara fisik lebih dibutuhan daripada seperangkat
mainan mahal. Jangan anda ganti kasih sayang anda dengan sejumlah mainan.
5. “ Paling senang bantuin mama menata almari ..”. Anak akan merasa bagian dari keluarga jika anak diberi
peran membantu orang tuanya dalam merapikan rumah atau mainannya sendiri.
Dengan anak terlibat pada kegiatan di rumah orang tua dapat meletakkan perilaku
yang diharapkan dari anak sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawabnya.
6. “Tadi temanku aku nangis ma, karena mamanya sakit..!’.Seperti halnya anda sebagai orang
tua senang bila didengar segala keluhan dan kecemasannya, anak pun demikian.
Disamping kegemarannya bercerita anak anak membutuhkan orang tua yang memiliki
kesediaan untuk mendengarkan, guna menyalurkan kebutuhan emosinya disamping
menyalurkan persaan dan kemampuan berkomunikasi.
7. “ Paling senang jika habis salat magrib
mama sama papa ngajak aku makan bareng”. Anak anak merasa terpenuhi kebutuhan dicintai, diakui
dan dihargai keberadaannya saat para orang tua benar benar menyediakan waktu
untuk anak anaknya setiap hari. Sediakan waktu untuk anak walau sebentar setiap
hari ditengah tengah super sibuk kegiatan anda. Karena anak dapat tumbuh
kembang secara optimal psiko sosialnya.
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar