Setiap orang berupaya menghindari kegagalan dikarenakan
kegagalan bisa dianggap memalukan dan
menjatuhkan harga diri. Namun jika orang tidak berkesempatan mendapatkan
kegagalan nya maka tentu akan kesulitan menemukan keberhasilannya.
Para orang tua biasanya bersedih, marah dan berusaha mengingkari kegagalan anaknya dengan beragam cara dengan tujuan
“melindungi” harga diri anak sekaligus harga diri sebagai orang tua, sehingga
anak banyak hidup dalam kepalsuan dan rasa cemas.
Padahal kegagalan
adalah momen yang tepat bagi anak untuk belajar menemukan cara bagaimana
berhasil sekaligus mendapatkan pengalaman berharga dari pembelajaran gagal yang
dialaminya.
Lantas bagaimana Rosulullah memberikan pembelajaran tentang
arti kegagalan :
Saat Rosullullah menugaskan
Anas ra suatu pekerjaan beliau melihat keteledoran yang dilakukan oleh
Anas beliau tidak langsung memarahinya atau menghukumnya. Jika ada dari
kalangan keluarganya yang memarahi dan menghukumnya , beliau segera bersabda : “ Biarkanlah dia seandainya dia mampu tentu
akan melakukannya dengan baik”.
Nah masihkan anda kecewa sedih marah dan menghukum anak
ketika anak belum berhasil mencapai harapan atau prestasinya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar