Hasil study yang
diterbitkan dalam The Journal of Moral Education, para periset dari University of California,San Diego dan
University of Toronto , banyak orang tua memberikan pengasuhan dengan berbohong untuk membuat anak bisa menurut dan membuat
anak menjadi senang . menariknya anak pun tahu kebohongan itu , bahkan orang tua yang mengajarkan kejujuran
secara keras juga melakukan kebohongan . Peneliti menyebutnya sebagai parenting
by lying.
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Amir ra yang menceritakan
masa kecilnya. Disaat ibunya memanggil Abullah
Rosullullah sedang berada di rumah kami.Ibunya berkata : “kemarilah
aku akan memberimu sesuatu” Rosul
bertanya kepada ibu , “apa yang hendak
engkau berikan ?”. Ibu menjawab , Aku akan memberinya buah kurma. Melihat
gelagatnya Rosul bersabda : “ Amaa ,
innaka laulam tu’thihi syai’aan ,kutibat
alaika kidzbatun “ artinya ingatlah jika kamu tidak memberinya apapun pada
dia maka kamu tergolong orang dusta. Abu
Dawud , Kitabul Addab 4339
Perlunya penanaman
nilai nilai kejujuran .
Teladan :
Sebuah HR Ibnu Abi
Syaibah, dari ‘Aisyah ra , ia berkata: “saya pernah datang kepada perempuan Yahudi. Perempuan itu berkata : “sesungguhnya ada siksa kubur
karena kencing”. Saya berkata :”kamu dusta !’
Perempuan itu menjawab : “Tidak
Sesungguhnya kulit dan kain yang
terkena kencing itu tersiksa .
Rosulullahpun mendatangi kami , saat kami terlibat keributan, Ada apa ini sabda
rosul, saya pun menceritakan kepada beliau , kemudian beliau menjawab ,”perempuan
itu benar !“.
Kadang hanya lantaran untuk menyenangkan hati orang
tersayang atau menghindari kesedihan orang yang kita sayang , kita bisa berbohong dan mengingkari kebenaran .
Rosulullah telah memberi teladan kepada kita agar yang benar itu benar dan bisa
membawa kejalan yang terang melalui berkata jujur dan terkesan “membela “ kepada orang yang belum
dikenalnya.
Memberi ruang berani jujur
“wahai ayah tadi saya sudah membatin bahwa yang dimaksud
oleh Rosullullah itu adalah pohon kurma “. Umarpun berkata :”mengapa kamu tidak mengatakan tadi (saat
disana), kalau kamu mengatakan tadi itu lebih baik daripada sekarang kamu
cerita begini begitu!”. Ibnu Umar berkata yang menghalangiku untuk tidak mengatakanya
adalah aku melihat engkau
dan Abu Bakar tidak menjawab (tidak berbicara) maka aku diam “. (HR
Bukhari 5678)
Kadang anak memiliki alasan mengapa ia tidak mengatakan hal
yang sebenarnya oleh karena itu
memberikan ruang kejujuran bagi anak adalah bagian terpenting dalam
membangun kejujuran.
Membiasakan Jujur
Ketika Umar sakit maka disarankan kepadanya untuk minum
madu. Kebetulan di Baaitul Maal ada
segelas kecil madu. Maka ia keluar dari rumahnya sambil memakai tongkat sampai di atas mimbar Ia berkata,
“jika kalian memberi ijin kepadaku untuk meminta segelas madu dari Baitul Maal , maka aku akan memakainya.
Kalau tidak maka madu itu haram padaku.”
Maka para sahabat memberinya izin dengan senang hati . (
Muntakhab Kanzul Ummal)
Keberanian untuk mengakui keterbatasan diri, kerelaan meminta ijin dan bantuan orang lain merupakan
bagian dari pembiasaan jujur yang harus
dibiasakan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar