Minggu, 27 Mei 2018

3 Cara Efektif Memberi Teladan Jujur Kepada Anak


Hasil study  yang diterbitkan dalam The Journal of Moral Education, para periset  dari University of California,San Diego dan University of Toronto , banyak orang tua memberikan pengasuhan dengan berbohong  untuk membuat anak bisa menurut dan membuat anak menjadi senang . menariknya anak pun tahu kebohongan itu  , bahkan orang tua yang mengajarkan kejujuran secara keras juga melakukan kebohongan . Peneliti menyebutnya sebagai parenting by lying.

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Amir ra yang menceritakan masa kecilnya. Disaat ibunya memanggil Abullah  Rosullullah   sedang berada di rumah kami.Ibunya berkata : “kemarilah aku akan memberimu sesuatu”  Rosul bertanya  kepada ibu , “apa yang hendak engkau berikan ?”. Ibu menjawab , Aku akan memberinya buah kurma. Melihat gelagatnya Rosul bersabda : “ Amaa , innaka laulam tu’thihi  syai’aan ,kutibat alaika kidzbatun “ artinya ingatlah jika kamu tidak memberinya apapun pada dia maka kamu tergolong orang dusta.  Abu Dawud ,  Kitabul Addab  4339
Perlunya  penanaman nilai nilai kejujuran .


Teladan :

Sebuah HR Ibnu  Abi Syaibah, dari ‘Aisyah  ra , ia berkata:  “saya pernah datang kepada perempuan  Yahudi. Perempuan  itu berkata : “sesungguhnya ada siksa kubur karena kencing”. Saya berkata :”kamu dusta !’  Perempuan itu menjawab : “Tidak  Sesungguhnya kulit dan kain  yang terkena kencing itu tersiksa  . Rosulullahpun mendatangi kami , saat kami terlibat keributan, Ada apa ini sabda rosul, saya pun menceritakan kepada beliau , kemudian beliau menjawab ,”perempuan itu benar !“.
Kadang hanya lantaran untuk menyenangkan hati orang tersayang atau menghindari kesedihan orang yang kita sayang , kita bisa  berbohong dan mengingkari kebenaran . Rosulullah telah memberi teladan kepada kita agar yang benar itu benar dan bisa membawa kejalan yang terang melalui berkata jujur  dan terkesan “membela “ kepada orang yang belum dikenalnya.

Memberi ruang berani jujur

“wahai ayah tadi saya sudah membatin bahwa yang dimaksud oleh Rosullullah itu adalah pohon kurma “. Umarpun berkata  :”mengapa kamu tidak mengatakan tadi (saat disana), kalau kamu mengatakan tadi itu lebih baik daripada sekarang kamu cerita begini begitu!”. Ibnu Umar berkata yang menghalangiku untuk tidak mengatakanya adalah  aku melihat  engkau  dan Abu Bakar tidak menjawab (tidak berbicara) maka aku diam “. (HR Bukhari  5678)
Kadang anak memiliki alasan mengapa ia tidak mengatakan hal yang sebenarnya oleh karena itu  memberikan ruang kejujuran bagi anak adalah bagian terpenting dalam membangun kejujuran.  

Membiasakan Jujur  

Ketika Umar sakit maka disarankan kepadanya untuk minum madu. Kebetulan di Baaitul Maal ada  segelas kecil madu. Maka ia keluar dari rumahnya sambil memakai  tongkat sampai  di atas mimbar  Ia berkata,
“jika kalian memberi ijin kepadaku untuk  meminta segelas madu  dari Baitul Maal , maka aku akan memakainya. Kalau tidak maka madu itu haram padaku.”
Maka para sahabat memberinya izin dengan senang hati . ( Muntakhab Kanzul Ummal)
Keberanian untuk mengakui keterbatasan diri, kerelaan  meminta ijin dan bantuan orang lain merupakan bagian dari pembiasaan jujur  yang harus dibiasakan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar