Case
Study
Siswa saya rata –rata IQnya 110-120 dari
keluarga yang menengah atas .Sebenarnya enak juga mengajar mereka ,lantaran secara
input mereka adalah teachable mudah
mempelajari sesuatu. Namun bukan berarti tidak ada persoalan ,beberapa siswa
juga sulit “dikendalikan”.Salah satu siswa saya
pindahan dari daerah perilakunya kritis tapi juga sulit dikendalikan,menurut
orang tuanya sebenarnya ia anak baik. Namun sejak pindah ke sekolah ini
perilakunya berubah ,banyak main dengan teman temannya dan jarang
belajar,kalaupun belajar angin anginan satu jam sudah cukup kata orang
tuanya.Padahal dulu waktu di daerah ,sepulang sekolah pasti mengerjakan PR dan
belajar buat persiapan esok hari.
Ternyata pergaulan di kota fasilitas dan
sarana ICT menjadi kendala konsentrasi a siswa saya ini.”Banyak teman anak saya
yang ngajak bermain bahkan saat belajar tidak jarang HPnya selalu bunyi dan
apalagi jika sudah berFB rasanya tidak berhenti kalau tidak tidur”,Masih kata
orang tuanya.
Bagi saya tidak mudah memang memperbaiki
siswa siswa yang “special” ini,butuh kesabaran ekstra dan strategi…. !
Qur’anic
Frame work
‘Perhatikan
,bagaimana Kami lebihkan sebagian mereka
dari sebagian yang lainnya”QS al –Isra :21.
Parenting
Solution
Perubahan lingkungan belajar dan situasi
dimana anak/peserta didik berada mempengaruhi
pola perilaku siswa tersebut termasuk
dalam kegiatan belajarnya.Tugas seorang guru yang memiliki kompetensi pedagogic
bukanlah hanya hebat saat menerangkan
pelajaran ,melainkan sebagai guru yang mumpuni dan siap menghadapi siswa se “special
“apapun. Karakter dan kompetensi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan guru
menghadapi tantangan dan kesulitan kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
1. Understanding Education Value
Seorang guru diharapkan memahami peserta
didik dengan memanfaatkan prinsip perkembangan kognitif dan psikososialnya,menentukan
strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik dan kompetensi
yang ingin dicapai . Sedangkan implementasi maksud dari kurikulum seorang guru
diharapkan bisa mengevaluasi substansi materi ajar yang ada dalam kurikulum dan
memfasilitasi peserta didik untuk
mengembangkan kompetensi siswa ,akademik /non akademik.
Dengan memahami perilaku peserta didik
seorang guru akan memiliki kesabaran untuk memilih strategi yang tepat dalam
mengajak siswa menuju perubahan kearah kebaikan dan kemajuan.
2. Learning
Culture
Seorang guru diharapkan dapat terbentuk
budaya kerjanya ,melalui kedisiplinan,ketelitian,semangat,belajar
berkesinambungan ,bersemangat dan senantiasa bekerja secara optimal untuk kepentingan
terbaik siswanya.Memiliki jiwa
kepemimpinan dan bangga terhadap profesi guru yang disandangnya sehingga memiliki
kode etik sebagai pendidik dan konsisten serta bertindak sesuai norma yang
berlaku.
Budaya kerja guru akan menjadi teladan dan
motivasi siswa untuk berperilaku positif.
3. 3. Knowledge
Transformation
Mengidentifikasi tingkatan penguasaan materi belajar
siswa,mengidentifikasi tingkat kesulitan belajar,mengidentifikasi tugas tugas
perkembangan kognitif dan psikososial siswa.Selanjutnya menyusun rancangan
pembelajaran berdasarkan strategi pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta
didik .Termasuk merancang pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa
sehingga tercapai target kompetensi yang
ingin di capai.
Setiap siswa memiliki rasa ingin tahu maka tranfers pengetahuan oleh guru semestinya dapat membangkitan hasrat belajar
siswa.
4. 4. Sustaining learning growth
Dalam pengembangan pembelajaran berkesinambungan
guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajarannya sesuai RPP yang interaktif,inspiratif menyenangkan dan
menantang.Para peserta didik dapat bersemangat dan berbahagia sekaligus
memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi serta
mendapatkan penjelasan tentang kompetensi yang dicapai .
Karena itu guru perlu memiliki pengetahuan
evaluasi belajar siswa meliputi tahap perencanaan,pelaksanaan dan penilaian
hasil pembelajaran.Sehingga siswa dapat menganilsa diri sekaligus merencanakan
pengembangan belajar berkelanjutan.
Bersambung
Dari FB SEGI GARUT 2011-2012,ani hapsari
BalasHapusHeryaman Art insya Allah gak akan sanggup..
Minggu pukul 9:31 · Tidak Suka · 1
Heli Setiawati
Insya Alloh tidak sanggup. karena pend. Kareakter bukan hanya urusan guru saja, tetapi orangtua itu adalh guru pertama yang harus memberikan contoh kepada anaknya. Saya punya pengalaman, saya punya aturan mematikan HP saat pelajaran saya, bila ketahuan memainkan HP, maka akan saya ambil selama 2 minggu. Eh..malah yang seperti itu anaknya pejabat penting di JABAR. beliau langsung kirim SMS ke kepsek, lapor bahwa saya telah mengambil HP anaknya, kepsek takut ( mungkin ) dan forward SMS ke saya, saya telp kepsek, saya bilang saya dlm tract yang benar, saya sedang menerapkan pend berkarakter ttg kejujuran dan tanggungjawab. Dan saya tetap berpegang pada aturan saya, karena saya tidak melanggar HAM.
Minggu pukul 9:43 · Tidak Suka · 1
Doel Abdurachman diku2maha ge tetep anak batur.. bari seueur pisan murid mah..
Minggu pukul 16:02 · Tidak Suka · 1
Yanoesaja Bangkit saya udh ulas tentang pendidikan karakter bahwa pendidikan karakter tetap paling besar peranannya 50 % dari keluarga/ orgtuanya, 20 % lingkungan dan 30% dari sekolah/ guru. jika guru pola pikir seperti orang tua tentu saja bisa tapi tindakan/ action of teaching as parent tentunya akan menambah masalah lebih banyak lagi bahkan tidak akan tuntas dalam memecahkan masalah.
Minggu pukul 20:57 · Suka · 1
Yu Ni Intan Ani Hafsi @....haduuuuuuh,,,,seusah rupina mah...da..da...( ''''') ﹑,
Minggu pukul 22:08 melalui seluler · Tidak Suka · 1
Jujun Wahyudin
Sekitar sepuluh tahun yang lalu saya pernah memergoki siswa saya merokok didalam angkot ketika mau berangkat sekolah. Di sekolah saya panggil anak itu dan tanpa berbelit-belit anak itu mengakuinya tetapi anak itu pun mengajukan pembelaannya dan mengarah pada perdebatan antara guru & siswa. Karena siswa tsb. juga memiliki catatan lain maka orang tuanya diundang ke sekolah dan besoknya datang memenuhi undangan kami. Setelah saya jelaskan kepada orang tuanya, diluar prediksi saya malah orang tuanya membela anaknya dan balik menyalahkan saya. Diantaranya keluar pernyataan bahwa anaknya merokok bukan di sekolah tapi di luar sekolah "jadi tidak apa2" katanya. dan ............
9 jam yang lalu · Tidak Suka · 1
Ellisya Asdhy Bagaimana menciptakan suasana anak didik yang full menganggap guru sebagai ibunya sendiri.......
9 jam yang lalu · Tidak Suka · 1