“Kami sedikit “frustasi “ meningkatkan prestasi
akademik siswa lantaran inputnya jelek
dan budaya belajarnya lemah, padahal salah satu kompetensi inti kurikulum 2013
adalah Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.Lantas apa yang semestinya kami lakukan ,kank
..?
Kesalahan
utama dalam paradigma pembelajaran adalah menganggap bahwa prestasi belajar
siswa itu hanya sebatas angka akedemik,dengan demikian dapat dipastikan akan
berpengaruh terhadap siswa yang sebelumnya tidak terlalu berprestasi atas nilai
akademiknya apalagi jika persepsi atas angka akademik tidak penting bagi bekal
hidupnya.
Pada dasarnya semua siswa memiliki hasrat untuk
mencapai impiannya ,setiap siswa mempunyai tujuan berbeda beda,jika anda
menginginkan siswa memiliki gairah dalam belajarnya ,mereka perlu menyadari
bahwa mereka memiliki potensi untuk dapat meraih apapun yang mereka inginkan
bagi perbaikan mutu hidupnya dimasa depan.Karena itu jadilah sahabat siswa
untuk dapat mendengar apa yang menjadi keinginannya dan kendala mencapainya
dengan demikian anda dapat memberikan solusi kepada mereka..
Sedangkan pada budaya lemah dalam belajar penting bagi anda memberikan
tugas tugas tambahan dengan bonus nilai melalui
tugas realistis dengan jangka waktu yang emenantang mereka ,rencanakan
pertemuan untuk mendiskusikan atas kendala yang dihadapi siswa dalam
menjalankan tugas dan beikan pujian atas keberhasilan yang dicapinya termasuk
memenuhi janji memberikan tambahan nilai tadi.
“ Kemajuan didalam menjalankan tugas
pembelajaran merupakan tujuan pribadi
dari setiap siswa,buatlah kemajuan itu
menjadi motivasi yang mendorong siswa
melaksanakan tugasnya sesuai impian pencapaiannya”.Kank Hari Santoso
,Motivator Pendidikan Karakter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar