Kank , meskipun
perilaku siswa saat ini mengkhawatirkan. Namun saya yakin mereka masih memiliki
hati nurani dalam mencari identitas pribadinya.saya membutuhkan tip kongkret
dalam membina relasi yang harmonis dengan perilaku siswa saat ini....?
“ Wahai orang orang
beriman ,jadilah kamu sekalian penegak kebenaran karena Allah dan saksi saksi
yang adil dan janganlah rasa bencimu kepada suatu kaum menjadikan kamu berbuat
tidak adil. Beralku adilah karena keadilan itu lebih dekat kepada taqwa dan
bertaqwalah kamu kepada Allah . sungguh
Allah maha mengetahui segala yang akamu lakukan”. QS Al Maidah :8
Bagi remaja pengaruh teman sebaya dan informasi yang
diterimanya akan melambungkan angan tentang citra diri yang diharapkan , ini
merupakan proses wajar dari pencarian jati diri,atau remaja mencari identitas
diri.Identitas diri ini penting dapat
membantu seseorang mengekspresikan kepribadian mereka dengan aneka perilaku.mereka
memiliki persaaan dan ikatan emosi yang
kuat untuk bisa mengasosiasikan diri dengan perilaku tokoh pujaannya.Sebagai
contoh mereka mengidolakan artis tertentu maka ,gaya hidup,perilaku dan
dandanannya disesuaikan dengan tokoh idolanya tersebut.
Patut dimengerti setiap kepribadian memerlukan katarsis atau
saluran pelampiasan dari perilakunya.Contoh
siswa yang menggunakan gadgetnya sebagai
saluran komunikasi dan curhat antar temannya akan menjadikan gadgetnya
sebagai sarana katarsis.Sekaligus siswa merasa lebih baik jika gadgetnya
dianggap sebagai identitas pribadinya.
“In teaching your tenager to consider moral implication of
alternatives in conflict situastion ,suggest that he strat by asking him self
about his own situation...”
Karena itu guru patut membina hubungan yang harmonis dengan
menyesuaikan diri atas perilaku siswanya,diantaranya
sebagai berikut :
1.
Hubungan
harmonis tercipta jika siswa
merasa guru mengerti jiwa petualangannya ,ketika mereka melakukan perbuatan yang lebih banyak mencoba
berbagai tantangan ,aktivitas yang kadang seperti tidak taat
azas (sesuai aturan ) .Dan bukan hanya memberi label siswa sebagai anak urakan.
2.
Hubungan
harmonis tercipta jika siswa tidak dianggap hanya sebatas anak
gaul saat mereka mengikuti mode pakaian dan gaya hidup .Tugas guru adalah
memberikan wawasan agar siswa
tetap menjunjung nilai etika dan kesopanan.
3.
Hubungan harmonis tercipta jika siswa
merasa guru nya sangat berkompeten dalam
bidang keilmuan sehingga siswa bisa
mendapatkan pengetahuan secara
optimal dan akurat dari guru . guru tidak boleh berhenti
meningkatkan kemampuannya baik dibidang akademik maupun cara peyampaiannya.
4.
Siswa merasa guru bersangkutan juga berjiwa muda
lantaran mengerti trend perilaku anak muda saat itu sehingga siswa dapat
berdiskusi ,curhat dan menyampaikan gagasan tanpa perasaan ada jarak otoritas.
Seorang guru yang memahami perilaku siswanya lebih baik daripada mencemoohnya.
5.
Peran guru selaku orang tua siswa di sekolah harus tercermin dari
perilaku kasih sayang nya kepada siswa,dalam memberikan arah dan perintah
maupun menegakkan kedisiplinan didasarkan pada nilai kasih sayang.Sehingga
siswa merasa terlindungi ,nyaman dan memiliki respek terhadap gurunya yang
menjujung tinggi nilai nilai kekeluargaan.
Remaja kita saat ini adalah anak anak cerdas yang banyak
maunya ,sulit difahami ,gampang ikut arus namun meraka masih memiliki hati
nurani jadi tidak cukup mendidik mereka hanya dengan teori moral ...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar