Senin, 29 Agustus 2011

Siswa Penentang Dan Cara Mengatasinya (case study & field study)


“ kank beberapa guru merasa putus asa untuk mendidik beberapa siswa kelas VII yang sering menentang perintah guru,datang terlambat dan sulit di nasehati.Saya mendapat tugas bersama guru BP untuk membimbingnya,bagaimana ini..?”

Nabi SAW bersabda : " Sesungguhnya aku tidak mau menjadi saksi atas kedzaliman. sesungguhnya anakmu mempunyai hak atas dirimu agar kamu berlaku adil diantara sesama mereka '. Hr Ahmad, Musnadul Kufiyyin.


"Guidance is help given by one person to another in making choice anda djusment and in solving problem ". Jowss

Sikap suka menentang ini ,pasti merupakan reaksi dari sebuah konsep yang tidak difahami siswa dan sekaligus mencerminkan suasana hati yang tidak nyaman. Mengetahui latar belakang siswa bisa melakukan perbuatan itu akan membuat ibu “lebih bijaksana “ dibandingkan sekedar menasehati.

Dengan memperlakukan siswa sebagai teman akan membantu anda untuk melakukan personal approach guna memahami pola pikir akan tidakan menentang para guru.Respon anda dalam memahami keluhan mereka akan membangunperspsi meraka atas penghargaan anda kepada siswa bersangkutan.Bagunlah persepsi dibenak siswa untuk berkompromi pada saat anda dibutuhkan guna mengidentifikasi jalan keluar..

“Ibu,tahu kamu pasti punya alasan menentang mereka,namun jika kamu ingin bercerita ceritakan pada ibu…”adalah kalimat yang berpihak kepada siswa. Kalimat ini dapat mendorong siswa untuk lebih berani terbuka menunjukan keluhan dan pandangan atas persoalan yang dihadapi.

Sadari dalam diri siswa memiliki lingkaaran kebaikan vicious cycle ,yaitu suara kebenaran dari hati nurani. Walau sangat kecil namun kesadaran akan nilai kebaikan dan kebenaran dari siswa memudahkan anda sebagai gurunya untuk membina hubungan lebih lanjut. Bangunlah persepsi bahwa para siswa mampu dan memiliki hak untuk bersikap baik.Dengan demikian mudah bagi anda membina relasi lebih dekat

“Baik ,memang perlakuan itu bisa menyakiti perasaan an mu…”Menunjukkan bahwa anda sebagai gurunya memahami perkataan dan perasaan siswa.



Upayakan menemukan jalan keluar bersama siswa guna membangun persetujuan siswa atas perilaku yang ditentangnya.Karena setiap penolakan pasti memiliki alasannya..


“kalau kamu menentang terus begitu ,padahal pengaruhnya pada point penilaian untuk rapormu ,lantas apakah kamu punya jalan keluar untuk mengganti nilai rapor mu yang tertinggal…. Itu.Memberikan stimulasi berpikir dengan menunjukkan fakta fakta akibat perbuatannya tadi atas masalah yang timbul dikemudian hari.Perbuatan ini adalah nasehat yang efektif ,mengingat anak akan menyadari resiko yang bakal dihadapi.


“Perihal keluhan ini ,ibu akan berusaha membicarakan dengan dewan guru..semoga nanti akan kita temukan jalan keluar yang bisa kita sepakati..!”.Seringkali beberapa penyesuian ini akan menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi salah satu atau kedua belah pihak . Karena bisa jadi reaksi siswa tersebut merupakan penolakan atas persoalan yang mengakar disekolah bersangkutan. Sementara konsep berpikir siswa melihat bahwa setiap orang harus bertanggung jawab atas sikap mereka termasuk guru .Guru dan siswa perlu menyiapkan diri untuk menerima terjadinya relasi yang menjunjung tinggi persamaan derajat..

Baik,sambil menunggu kesepakatan itu ,ibu pernah mendengar kamu punya kemampuan bermain futsal, Ibu pikir kamu pasti akan bisa jadi jagoan disekolah ini untuk futsal…”. Hal ini adalah cara menyikapi persoalan siswa dengan lebih kreatif dan fleksible . Disamping memberikan wadah bagi siswa bermasalah untuk beraktualisasi diri mencapai prestasi.

Untuk membina siswa yang “bermasalah” pertimbangkan semua jalan keluar dengan menghilangkan hal hal yang menimbulkan konflik. Sekaligus menggiring siswa untuk beraktualisasi diri agar ber prestasi yang diraih melalui hobbi/talenta yang dimiliki siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar