Kamis, 18 Agustus 2011

Pola Asuh Otoritatif dalam Belajar Anak.


Anak saya kelas 3 SD bagaimana caranya agar mereka memiliki kegemaran belajar ,belakangan mulai malas belajar lantas nanti bagaimana nilai raport nya..? Pertanyaaan seorang ibu saat saya siaran.

Perlu ditelusuri perubahan pola belajarnya dari rajin berubah menjadi malas ,biasanya dipengaruhi faktor luar diri anak ;teman,guru atau materi yang dirasa sulit olah anak Sedangkan berikutnya factor psikologis dari dalam diri anak .

Namun yang lebih penting dari itu semua adalah pola asuh orang tua dalam mendampingi anaknya belajar. Pola asuh orang tua sangat menentukan motivasi belajar anak dirumah.Pola asuh oritatif adalah pola asuh yang membimbing anak untuk bertanggung jawab atas kewajiban dan tugas pribadi alias disipiln namun diiringi dengan kasih sayang.Sehingga anak menyadari tanggung jawabnya tanpa perasaan terpaksa justru sebaliknya merasa dicintai orang tuanya.

Mengerti pikiran dan perasaan anak;

Biarkan anak melakukan kegiatan belajar sesuai dengan kecepatan dan proses yang diinginkan melalui jam belajar yang telah disepakati. Memberikan target waktu dan beban pencapaian hasil yang dipelajari kepada anak tanpa kompromi membuat anak tidak termotivasi belajar. Karena itu mengertilah pikiran dan perasaan anak dalam belajar melalui dialog dengan penuh cinta kepada anak.Yang penting bagaimana anak bahagia dan bersemangat belajar bukan sekedar nilai ulangan.

Jadilah seperti anak anda.


Banyak orang tua menggunakan logika nya sendiri dalam memahami persoalan belajar anak,mengakibatkan terjadinya kesalah fahaman antara orang tua dan anak. Ujung ujungnya mereka sering kali tegang saat memasuki jam belajar.
Orang tua harus sedikit mengalah dengan bertindak seperti anak artinya menempatkan diri dalam pikiran dan perasaan anak.

Tidak tergesa gesa mengambil alih tugas anak atau menjawab soal soal test anak.Lantaran orang tua tidak sabar atas kecepatan dan kemampuan belajar dalam menyelesaikan jawabannya adalah salah satu cara untuk memahami kemampuan belajar anak.

Orang tua perlu mendorong anak untuk bereksplorasi setiap soal yang dihadapinya melalui bimbingan orang tuanya. Sehingga anak merasa mendapatkan tantangan dalam mengahadapi persoalan.Sediakan waktu untuk mendengar keluhan dan rasa suka atas materi pelajaran yang disukainya.


Bebas stress

Jika belajar dalam kondisi yang tertekan ,tidak di sukai ,penuh emosi negative maka anak akan sulit berkonsentrasi dalam belajarnya. Boro –boro mau belajar mendekati waktu belajarnya saja mereka cenderung menghindar.Termasuk mengijinkan anak mendapatkan resiko dari kesalahannya. Misalnya nilai tidak memuaskan padahal sudah belajar.Kondisi orang tua yang dapat menerima kesalahan anak akan membuat anak tidak takut untuk belajar bersama orang tuanya

Dukungan orang tua dalam menciptakan lingkungan belajar anak bebas stress dapat diwujudkan melalui bimbingan untuk meng observasi hasil ulangan yang didapatnya. Sekaligus biarkan anak memiliki kebebasan dan tanggung jawab atas konsekuensi pilihan sikapnya.

Biasakanlah mendampingi anak belajar agar anak senang belajar lantaran orang tuanya memperdulikan kebutuhan belajarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar