Jumat, 26 Agustus 2011

Ditegur Anak,Jarang Shalat Fardhu (Advocacy Bonding)


“Saya ,sebenarnya demokratis namun saya juga kaget terhadap anak saya yang kelas lima SD berani menegur saya lantaran saya jarang sholat fardhu.?”.Tanya bapak kepada saya saat siaran Smart Parenting diradio

Simaklah sebuah riwayat ini pak,

“Wahai Amirul Mukminin,gerangan apakah yang mendorong anda membaringkan diri di siang bolong ini”.pertanyaan Abdul malik kepada Umar bin Abdul Aziz ayahnya.


Umar bin Abdul Aziz (Gubernur Madinah ) tersetak dan kaget tatkala sang puteranya menyebut Amirul Mukminin bukan dengan panggilan ayah sebagaimana biasanya.Ini pertanda sang anak Abdul Malik Ibnu Umar.meminta penjelasan dengan tanggung jawab ayahnya selaku pimpinan wilayah.


“Aku letih dan butuh istirahat !”. Jawab sang ayah.


“ Pantaskah anda beristirahat padahal banyak rakyat yang tertindas ?”.Kata sang anak dengan bijak .


“Wahai anakku ,semalam suntuk aku menjaga pamanmu.Nanti setelah sahalat dzuhur aku kan mengembalikan hak hak orang teraniayah.”.


“Wahai amirul mukminin,siapakah yang menjamin anda hidup sampai dzuhur ,jika Allah menakdirkan ayah meninggal sekarang ?”.


Mendengar ucapan anaknya tersebut Umar semakin terperangah kagum > beliau mendekati anaknya dan diciumlah anaknya itu sembari berkata:

“Segala puji bagi Allah yang telah mengaruniakan padaku seorang anak yang telah membantuku menegakkan agama”.

Dalam fase perkembangan konsep moral, anak belajar berperilaku sesuai dengan cara yang disetujui lingkungan social. Mereka juga mempelajari nilai perilaku yang diharapkan kelompok masyarakat,kebiasaan dan peraturan ,menuruti hati nurani dan memliki perasaan bersalah serta malu jika perilakunya menyimpang.Maka anak yang dibesarkan pada lingkungan keluarga demokratis sangat mudah untuk berani mengekspresikan perasaannya melalui komunikasi verbal. Termasuk memperingatkan ayahnya. .


Sedemikian kuatnya nilai moral yang dianut dan sedemikian kuat pula rasa keyakinan atas nilai agama serta rasa cintanya kepada orang tuanya. Seorang anak akan terus mengingatkan orang tuanya sampai kembali kejalan yang “benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar