Senin, 22 Agustus 2011

Aturan Sekolah bagi Pengembangan Karakter Siswa


“Saya kadang tidak mengerti yang penting kan siswanya pintar ,jadi mangapa harus banyak aturan kedisiplinan,yang lainnya nggak macam macam…?”. Seorang ibu mengeluhkan aturan SDN dimana anaknya bersekolah.


“Nabi Muhammad SAW bersabda : bantulah anak anak kamu untuk berbakti bagi siapa yang ingin anak anaknya tidak durhaka (kepadanya )”. HR Thabarani dari Abu Hurairah .

Morality is something that parents can teach ,both by setting conditions that foster emphaty and by teaching standards of kindness and justice in various direct ways.The Moral judgment of the child.Piaget ,J

Sekolah bukan sekedar mencetak anak yang hanya memiliki kepintaran akademis namun juga menumbuh kembangkan akhlak atau sikap mental . Sikap mental ini adalah bekal utama bagi anak di masa depan.Sekolah yang memperhatikan kepentingan terbaik siswa akan lebih mengutamakan akhlak siswanya dari pada sekedar capaian prestasi akademik. Dimana akhlak yang baik merupakan syarat utama tercapainya segala prestasi dalam kehidupan.

Menurut Piaget perkembangan moral anak mengalami dua tahap;

Tahap pertama adalah perkembangan perilaku moral ditunjuk kan melalui kemampuan belajar menyesuaikan diri terhadap perilaku yang diharapkan lingkungan termasuk kebiasaan dan peraturan .

Tahap kedua adalah perkembangan konsep moral . Artinya anak sudah mengerti arti benar salah ,belajar mengatasi rasa malu dan dan perasaan bersalah bila melakukan pelanggaran dan memiliki keinginan untuk diterima lingkungan.

Ragam peraturan sekolah sebaiknya dibuat untuk kepentingan terbaik siswa dengan keteladanan utama para guru dan kepala sekolah. Lantaran keteladanan guru adalah gambar nyata dari teori konsep moral yang diajarkan kepada siswa. Agar komunikasi antara guru dan siswa menjadi efektif guna tegaknya aturan kedisiplinan inilah beberapa langkah yang patut dilakukan.

Aturan semestinya mempunyai nilai mendidik yang optimal dilengkapi alasan latar belakang aturan itu perlu ditegakkan karena siswa dapat mengenal konsep dan konsekuensi logis dari perbuatannya.Peraturan yang diterapkan secara konsisten akan membentuk sikap dan memacu minat belajar anak.

Peraturan harus memiliki nilai motivasi. Artinya siswa merasa dengan menjalani peraturan merasa dirinya berharga dan bermakna . Demikian juga sebaliknya pelanggaran membuatnya malu. Sehingga siswa memiliki keinginan besar untuk menghindari pelanggaran.

Peraturan bukan untuk melecehkan atau menghakimi siswa . Anak usia sekolah memiliki rasa berkeadilan. Karena itu peraturan harus ditegakkan kepada siapa saja sebagai warga sekolah. Sehingga anak tidak merasa diperlakukan tidak adil dan menumbuhkan rasa permusuhan Menimbulkan merosotnya rasa hormat yang mendorong siswa untuk cenderung melanggar.


Kenali alasan keluhan anak tentang peraturan sekolahnya….

Bagaimana pun juga peraturan mendorong kedisiplinan siswa untuk mencapai perilaku yang diharapkan dari sekolah. Harapannya perilaku ini untuk kepentingan terbaik siswa itu sendiri. Terutama bagi pengembangan karakter siswa..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar