Senin, 08 Agustus 2011

Quantum Loving and Parenting,Versi Qur'an


Kami ingin anak kami menjadi anak yang berbakti menurut ajaran islam ,kank …Bagaimana caranya…?

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuan tentang itu, maka jangan ikuti mereka, Washohibuhu fii dunya Ma’rufan . Qs Lukman 15.

I
Ma’rufan =yu’rifu bil aqli au syar ‘I hunahu, apa yang dianggap baik oleh syariat & akal.
Terambil dari kata kerja a’rafa yang artinya;
To know(mengetahui),To recognize(mengakui),to differentiaton (melihat dengan tajam /melihat perbedaan ) dan reasonable (bisa dinalar).
Dasar dari orang tua dalam mengasuh anaknya adalah cinta. Namun tidak jarang cinta bisa mendatangkan patah hati dan kecewa. Jika cinta hanya sekedar memiliki. Karena dalam kepemilikan kita bisa kehilangan.

Karena saking takutnya kehilangan ,apapun dilakukan oleh orang tua selalu demi keberhasilan anak.Tidak jarang orang tua merasionalisasikan perbuatan yang justru menghambat perkembangan anak .Dimudahkan semua keinginan anak tanpa upaya.Dihindarkan sebisa mungkin anak pada kesulitan dan kegagalan.Dan bahkan digenggam seerat mungkin supaya anak terhindar dari kesalahan.

Namun yang dilupakan orang tua adalah mengetahui bahwa anak membutuhkan ruang kehidupannya sendiri.Sudahkah orang tua membuat anak remajanya belajar untuk tahu arti kehidupan, psikososio budaya religus kehidupannya.

II.

Cinta kadang memberikan ruang kebebasan ,namun sesungguhnya kebebasan yang sejati adalah dapat mengantar seseorang melaksanakan kewajibannya mengabdi kepada ilahi robbi.
Tantangan dan perubahan zaman demikian berubah cepat,mau tidak mau setiap orang harus mengakui. Demikian juga orang tua dan anak. Sudahkah anak anak diajarkan mengakui, kemampuan, keterbatasan, resiko dan bahayanya. Dan sudahkah anak anak diajarkan untuk mengakui hanya Allah yang layak dijadikan tempat berlindung.
Mengakui bahwa anak /remaja kelak tidak akan lagi bersama orangtua. Dapat membuat orang tua bersegera membekali mereka mengakui ajaran ajaran Allah yang didalamnya juga berisi mengakui keberadaan orang tuanya.Sehingga mereka dapat mencintai dan menyayangi orang tua sampai kapanpun.

III.

Aneka godaan dan rayauan manis nya dunia bisa membuat manusia sengaja menggelapkan mata hati.Sudakah orang tua membekali anak dengan ketajaman mata hati untuk membedakan antara yang hak dan batil.Ingat derasnya rayauan bisa membuat orang lalai bahkan dengan dirinya sendiri.Ajarkan anak untuk tetap berpengang teguh pada kebenaran ajaran Allah kendati godaan dan rayuan manisnya hidup dalam kesesatan, sangat menakjubkan.

Dengan anak memiliki kemampuan membedakan yang baik dan buruk ,benar dan salah. Maka anak akan belajar bagaimana membina hubungan yang baik dengan orang tuanya.Salah! ,jika anak durhaka dan membentak orang tuanya, karena mereka tahu buruk akibat yang ditangungnya!.Demikian bahwa,benar !,menyayangi kedua orang tuanya karena mereka tahu sangat baik keuntungan bagi dirinya.

Semakin tumbuh dan bertambah umur semestinya bertambah dewasa nalar.Sudahkah anak diajarkan betapa besar kasih sayang Allah sehingga tidak ada satupun ciptaanNya yang sia sia ? Beri kesempatan pada mereka berolah pikir mengkritisi keadaan diri dan lingkungan.Agar mereka terlatih untuk mencerna nasehat orang tuanya. Melalui potensi logika yang berkembang dari dalam diri.

IV.

Belajar kuantum cinta dan pengasuhan (quantum loving and parenting )niscaya implementasi dari mensifati Rohman dan RohimNYa. Yang dalam kasihNya tidak pernah pilih kasih dan dalam setiap ujian yang diberikan kepada manusia selalu didasari sifat sayang NYA.

Dalam Kasih ada kesenangan memberi tanpa mengharap kembali.Dalam setiap larangan ada niat untuk menyayangi (ngeman ,Jw).
Amalan Bismillahirrohmanirohim dalam tindakan merupakan kunci pembuka kuantum cinta dan pengasuhan ,bagaimana dengan anda ?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar