Rabu, 01 September 2010

Merangkul Siswa Belajar Ahlak,mungkinkah ?


Merangkul Siswa Belajar Ahlak,mungkinkah ?


Seorang guru agama disebuah SMPN bercerita kepada saya bahwa saat ini siswa siswi sulit diarahkan untuk menjadikan agama sebagai life style mereka.Rasa hormat kepada guru,ta’lim muta’alim menjadi sebuah metode yang makin sulit diterapkan kepada siswa. “Diancam untuk patuh banyak diantara mereka berontak, didekati secara pribadi meraka mengatakan apa pentingnya taat beragama…”tokoh tokoh kita banyak perilakunya yang tak layak kata mereka ….ampun pusing aku mas hari”

Sementara itu seorang orang tua murid dengan lantang memutuskan untuk mencabut anaknya keluar dari sekolah ber”merk” agama . Dikarenakan proses kegiatan KBM nya tidak sesuai dengan jargon yang dijanjikan Seperti siswa telat dihukum guru telat dibiarkan. Banyak jam kosong saat kegiatan belajar. Tidak jarang siswa dipulangkan pada jam sebelum waktunya dikarenakan sering ada rapat dinas.Ditambah lagi gurunya tidak kompromi dan tidak menteladankan ahlak yang ingin dibangun…akhirnya siswa bersangkutan ambiguity terhadap value agama.

Ditempat lain dikarenakan pergatian kepengurusan yayasan beberapa guru senior dimutasi digantikan oleh guru ‘drop –dropan dari pengurus baru. Ditengah konflik internal para guru baru tersebut sama sekali tidak memiliki kelembutan ahlak dalam melakukan personal approach kepada siswa. Akibatnya banyak siswa gerah dan melakukan unjuk raasa. Kegiatan belajar mengajar terhenti siswa rugi oaring tua juga rugi beaya besar tidak sebanding dengan harapan yang ingin dicapai…!


“kenapa ya kank agama yang mengajarkan akhlak semestinya mudah dan menggembirakan menjadi demikian rumit !”.

Menurut anda apa ya kira kira solusinya …?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar