Jumat, 12 Juni 2009

Anakku Mulai Pacaran



Ibu Neni : Anak saya kelas IX , belakangan ini lebih kelihatan sedikit genit. Sempat cerita sih dia naksir temannya , katanya boleh nggak pacaran ?

Kang Hari : Tetaplah, menjadi sahabat anak, karena anak butuh tempat curhat. Sehingga anda bisa terus berkomunikasi dengan putri anda.Dengan demikian Anda tahu perkembangan gaya pacaran anak anda.

Ada banyak anak pacaran yang tidak bisa menuruti orang tuanya .Back street, terang terangan melawan bahkan mengambil jalan nekat .Salah satunya karena hanya melarang tanpa penjelasan dan tidak adanya kepercayaan serta keterikataan emosi. Anak melakukan perlawanan karena ketidak sanggupan hasrat yang besar dari dalam diri pada cinta pertamanya.

Alasan orang tua melarang pacaran merupakan bentuk kecemasan . Dikarenakan cukup banyak masa depan remaja yang berpacaran menjadi suram seperti pergaulan bebas, hamil diluar nikah , penyakit menular seksual sampai bunuh diri.

Bisa juga orang tua tidak mengenla konsep pacaran saat muda nya dulu sehingga melarang anaknya. Ada juga yang melarang anaknya pacaran dengan dalih mengganggu pelajaran sekolahnya.Serta bermacam macam alasan.

Meskipun Tidak semua remaja dalam dinamika perekembangan psikologisnya menginginkan pacaran . Maka orang tua perlu bijak Menyikapi anak yang mulai tertarik kepada lawan jenisnya.

Ajak bicara anak tentang arti pacaran baginya , buat anak nyaman berbicara bersama anada agar , dia tetap percaya anada “sahabat” yang baik baginya.
Dengarkan dengan baik setiap curahana harapan dan kecemasannya , selanjutnya ajarkan konsekuensi logis dari keputusan yang diambil.

Tunjukkan bahwa anda begitu sangat mencintai anak, termasuk peduli pada perasaan dan masa depannya bantulah dia terbuka pikirannya untuk menyonsong masa depan lebih baik.
Jangan terlau cemas ibu, problem yang ibu hadapi tidak sendirian. Namun yang patut ibu lakukan adalah mendampingi anak dalam suka dan duka . Agar ia merasa lebih tentram bersama orang tua nya dibanding yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar