Sabtu, 27 Juni 2015

Rahasia Balita Terampil Pidato




 
 Video :Momo Indi ( Putri Kank Hari)  saat Usia 5 tahun Tampil di hadapan 3000 keluarga besar Jawa Pos.


“ assalamu alaikum wr wb,alhamdullillah.........” sederet bait kata terucap dengan lancar dari seorang da’i cilik ( balita) membuat para penonton berdecak kagum. Tentu membuat bangga kedua orang tuanya. Namun pertanyaan nya bagaimana caranya agar balita terampil pidato, berikut  kiat yang bisa dilakukan:

Children must learn three things for internalization to take place. These are:
1.What words to say to them selves
2. In what situations theses words should be said
3. What the outcomes are of succeeding or failing to control their actions. These must be learned. ....Bringing Up aMoral Child , Michael Schulman and Eva Mekler  

Dalam sebuah kisah Ibnu Abbas berkata kepada siswanya ; “Tanyakan kepadaku tentang Suarat An Nisa karena sesungguhnya akau sudah menghafalnya sejak kecil (diceritakan Oleh AlHakim)

 Demikian pula  Imam As  Syafi’ mengatakan:  “ Aku telah hafal Al Qur’an sejak 7 tahun dan hafal Kitab Muwatha’ saat berusia 12  tahun  ( Thabaqaatul Huffazh karya As Suyuthii)

Keterampilan yang harus dimiliki seorang anak saat berpidato adalah kemampuan mengingat, keterampilan menyampaikan dan percaya diri.

Keterampilan mengingat tidak dapat dicapai dengan cara instan karena meingat adalah proses yang dilakukan individu dalam jangka panjang , melalui hafalan-hafalan pendek yang kemudian dirangkai dalam satu kalimat. Disinilah dibutuhkan kesabaran orang tua dikarenakan anak biasanya tidak terlalu mudah mengingat, oleh karena itu proses membuat anak mengingat semestinya dibuat lebih menyenangkan.  Agar anak senang dalam proses ‘pembelajaran “ mengingat sebuah hafalan”. 

Karena mengingat berkaitan langsung dengan kecerdasan berbahasa anak, bantulah anak mengingat naskah yang anda buat untuk  disampaikan pada kegiatan pidatonya  dengan kosa kata  dimengerti anak , semakin anak mengerti apa yang disampikan semakin mudah anak  semakin banyak kosa kata yang dikuasainya dan mengingatnya dari waktu ke waktu ke waktu. Hal ini juga akan mengasah kemampuan nya dalam mempergunakan bahasa.

Dalam meningkatkan daya ingat memory balita , mengacu pada proses perkembangan koginitif anak akan mempermudah  meningkatkan daya ingat anak secara efektif yakni memory sensory, short- term memory  dan long -term memory.


Memory Sensori

Anak akan mudah menyimpan pesan pesan panca indera dari kegiatan aktivitas sehari hari, mulai dari apa yang dilihat , dirasakan, mencium aroma ,visualisasi, stimulasi pendengaran sampai pada pengalaman pembelajaran yang didapatkan.

 Maka dalam menuliskan naskah pidato atau da’i akan lebih baik jika kalimat yang digunakan adalah pengalaman belajar yang dialami mereka. Sedang apa saja yang dilakukan orang saat menjalan ibadah  bepuasa seperti yang dilakukan dalam keluarganya  Dikarena pengalaman inderawi inilah semua pesan dan informasi tersimpan sebagai aktivitas sensori memori.



Short- Term Memory 


Gerak, visualisasi dengan anggota badan , penggunaan media,contoh faktual dan pemanfatan properti akan mempermudah anak dalam menyampaikan hafalannya. Buatlah anak tertarik untuk memvisualisasikan perasaannya senangnya melalui tersenyum, perasaan sedihnya melalui menangis, menggambarkan hujan dengan  awan gelap dsb. Memberikan dorongan kepada anak untuk mengekspresikan ungkapan kalimat dengan gerakan, menumbuhkan semangat antusiasme untuk mengucapkan kalimat dengan anda yang indah dan memanfaatkan alat bantu disekitar anak seperti meja kursi ,juri atau penonton akan memperkuat proses reinforcement- short term memory pada anak .   

Dalam  membuat naskah pidato kepada anak pastikan semua sarana meningat anak tersebut memiliki kesesuaian   dan berhubungan dengan isi pidato yang akan disampaikan.

Long -Term Memory.


Makin banyak mengulang ulang maka makin sempurna hafalan anak, suasana yangmenyenangkan adalah kata kunci dalam latihan mengulang hafalan. Buatlah anak malatih hafalannya dengan senang. Sebab melalui pengulangan informasi yang telah diterima   anak akan lebih mudah baginya untuk mengingat dengan demikian anak akan bisa memanggil kembali (recall) informasi yang telah tersimpan dalan memorinya.

Jika anak mengalami kejenuhan dalam mengulang jangn dimarahi, atau dipaksa untuk terus menghafal karena persaan terpaksa akan membuatnya justru kesulitan menghafal. Salah Satunya adalah dengan menghentikan sejenak aktifitas hafalan anak misalnya ;” ayo berhenti dulu adak kelihatannya lelah. ..”. Atau alihkan sejenak pada kegiatan yang digemarinya seperti minum es jeruk ,atau makan biskuit kesukaannya.  Dsb

Pada dasarnya setiap anak cerdas tergantung bagaimana orang dewasa menstimulasinya..(bersambung).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar