Selasa, 04 Mei 2010

Good Judgment Teaching


Good Judgment Teaching

“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kesulitan dalam perjalanan.kemurungan dalam penampilan dan memperoleh keburukan saat kembali bekenaan dengan harta keluarga dan anak anak” . HR Muslim Kitabul Hajj


Dari Tarbiyatul Aulad, karya Abdullah Nashih ‘Ulwan menceritakan Good Judment Teaching yang dilakukan Amirul Mukminin Umar ra yakni ketika bertemu sejumlah anak yang sedang bermain dijalan raya kota Madinah ,diantara mereka terdapat “Abdullah bin Zubair. Pada saat umar ra. Datang anak anak bubar ,lari ketakutan kecuali ‘Abdullah ‘.

Umar bertanya :Mengapa engkau tidak lari bersama anak yang lain ?.

Abdullah Bin Zubair tanpa ragu ragu dan berani ,menjawab :Aku tidak bersalah , mengapa harus lari dari mu dan jalan ini tidak sempit sehingga aku tidak menghalangimu ?”.

Dan Umar ra pun,tersenyum dan tidak marah.

Setelah saya menjadikan contoh ketrampilan menciptkan perasaan nyaman secara psikologis dari contoh perilaku Umar ra ini, dalam acara pelatihan TOT untuk guru kepala sekolah dan guru berprestasi. Saya meminta peserta untuk menceritakan pengalaman uniknya dalam mengajar sebagai feedback atas materi sajian saya.

Dan ternyata Pak Sukerta ,dari Pasuruan memulai ceritanya.Berikut ringkasannya .

Pak Sukerta tidak pernah berhenti berpikir untuk membuat siswanya mau belajar dengan rajin.Siswa di sekolah tempat nya mengajar memeng minim fasilitas,maklum SD berada dipingigir desa. Orang tua /wali murid tidak terlalu peduli dengan perkembangan pendidikan anak.Bukan hanya mengejar kesejahteraan ekonomi tetapi juga minimnya wawasan tentang pendidikan.Pak Sukerta tidak menyerah …!


The probability of minimizing student frustration

“ Sesungguhnya aku bagi kalian tiada lain hanyalah seperti orang tua kepada anaknya,Aku mengajari kalian ….HR. Ibnu Majah.

Di daerah kehidupan minus anak sudah terbiasa hidup dalam tekanan,lantaran pengaruh sosial ekonomi dan penderitaan keluarganya.Pak Sukerta memahami anak anak akan mudah teralihkan semangat belajarnya . jika pembelajaran hanya membuat mereka frustrasi siswa akan mudah tidak termotivasi ,kesepian dan bosan. Maka belajar mengembangkan pemahaman diri bagi siswa dijadikan strategi awal dari kegiatan belajar dan mengajar (KBM ).

Guna memotivasi siswa, Pak Sukerta memanfaatkan akhir pertemuan dikelasnya dengan cerita keberhasilan tokoh tokoh dunia.Serta semangatnya dalam mengejar cita citanya melalui kegigihannya dalam belajar.Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa berani bermimpi . sekaligus mengatatasi hambatan yang tidak dapat ditaklukkan . Pak Sukerta menjadi inspirasi bagi siswa!

Hasilnya kehadiran guru insipiratif ini selalu ditunggu –tunggu danselalu dirindukan jika berhalanagn hadir dikelas itu.

The probability of attaining relevant and successful up –learning and cross learning opportunity.

“Tiadalah suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya, selain pendidikan yang baik”.HR Hakim dalam Kitaabul Adab.

Model pembelajaran yang membebaskan siswa untuk berpikir imajinatif tanpa mengkuatirkan gagasan tidak praktis dan relistis adalah ciri khusus pak Sukerta mengajar. Memberi kesempatan berpikir kepada anak secara mandiri dapat meningkatkan rasa percaya diri.

Setiap anak suka belajar jika relevant dengan kenyataan hidup sehari- hari.Contoh nya pak Sukerta mengajak mengamati perilaku makan dan berlomba memberi makan burung merpati .Dengan cara setiap siswa diminta memberi makan burung tersebut dengan butiran jagung yang sudah dihitung. Siapa yang memiliki sisa butiran jagung paling sedikit regu itulah pemenangnya.

Secara tidak langsung pembelajaran model ini dapat merangsang daya analisa siswa . Sehingga siswa pun menyukai matematika.

The probability of having representatif that knows everything there is to know about their effort.

‘Bertakwalah kamu kepada Allah adan berlakulah adil kepada anak anakmu ..”HR Bukhari, Kitabul Hibah.

Menyadari pentingnya setiap anak memililiki keunikan adalah dasar dari upaya membangun kompetensi siswa.Pengakuan keberbakatan anak dapat mendorong siswa memiliki daya saing.Peran guru untuk tidak memaksakan siswa menjadi terbaik disemua bidang ilmu pengetahuan adalah langkah bijak.Target kurikulum bukan alasan bagi guru untuk membentuk karakter anak sesuai keinginannya.Semestinya guru memiliki kesempatan untuk mengenali minat siswa dan mendorongnya berkembang !

Pak Sukerta,memang bukan guru olah raga .Namun jika team sepak bola mini SD nya berkompetisi selalu mendampingi para siswa . Guna mendukung dan memotivasi mereka. Sebelum team nya berangkat pak Skerta mengajak para pemain untuk memvisualisaikan keberhasilannya karena mereka sudah berlatih sebaik mungkin. Sebagai hasilnya teamnya selalu memetik kemenangan.

Demikian juga dalam menghadapi UASBN Pak Sukerta melakukan hal yang sama. Sehingga nilai hasil ujian tersebut selalu terbaik di kawasan itu.” Yang penting membuat meraka bersemangat berupaya itulah tugas saya kank!”. Itulah kailmat yang disampaikan kepada saya saat saya memebrikan pelatihan TOT untuk perwakilan guru di Dispendik Jawa Timur.

The probability of creating high student satisfaction.

“Seseorang itu mengikuti agama orang kesayangannya. Oleh karena itu, hendaklah seseorang diantara kalian memperhatikan siapa yang menjadi kesayangannya “. Kitabul Adab . Abu Dawud



Keberhasilan Pak Sukerta pada akhirnya mendapat dukungan orang tua walimurid. Setelah membuktikan segala upayanya dapat mencetak ssiwa berprestasi. Sekaligus perubahan perilaku siswa disekolah dan dirumah menjadi lebih baik,positip dan mengalami kemajuan.

Upaya Pak Sukerta mengembangkan daya kreasinya guna menciptakan kepuasan belajar siswa.Berbasis pada kemampuan mengembangkan potensi tak terbatas keunikan setiap siswa. Mengingat setiap anak mengembangkan kemampuan kecepatan belajar yang berbeda.Sehingga berkesempatan untuk mengenali tingkat kemampuannya dan memberikan motivasi guna keberhasilanya. . Inilah adalah “student satisfaction !”

Terbukti pak Sukerta bukan saja menjadi guru yang disukai siswa melainkan telah mencetak prestasi siswa yang membanggakan.Sebuah Good Judment Teaching !


Demikian juga dalam pembelajaran siswa akan termotivasi belajar giat jika gurunya adalah sosok yang disukai dan disayang.Sudahkah ini menjadi perhatian bagi guru-guru kita ?


‘Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari kesulitan dalam perjalanan.kemurungan dalam penampilan dan memperoleh keburukan saat kembali bekenaan dengan harta keluarga dan anak anak” . HR Muslim Kitabul Hajj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar