Kamis, 03 Januari 2013

Membangun Karakter Remaja Bagi Wanita Karir



Mendengar ,melihat perilaku  remaja saat ini kami sebagai orang tua benar benar kuatir ,apalagi kami berdua sama sama sibuk bekerja. Saya takut remaja kami terjerumus pada hal hal yang tidak saya inginkan. Bagaimana caranya saya membangun karakter anak kami...?

 



  Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.   Qs As Sajdah  : 9


Remaja pada saat ini hidup dalam kondisi yang biasanya dihindarkan orang tua nya dari kesulitan dan dimudahkan  mendapatkan keinginannya,sehingga tidak jarang remaja tidak memiliki kemampuan menyelesaikan persoalannya sendiri  termasuk menemukan solusi atas persoalan yang dihadapi. Hal inilah  yang menyebabkan remaja kesulitan untuk mengambil sikap asertif terutama saat ter ombang ambing oleh pengaruh diluar dirinya termasuk  Peer presure.

Sedangkan karakter –kepribadian menurut Eric Fromm tokoh Psikologi  dalam bukunya Man For Him Self : An Inquiry into Psychology of Ethics.
 “personality is totality of inherited and acuired physic qualities which are characteristic of one individual and which make the individual” .terjemahan sederhana nya adalah kepribadian seseorang terbentuk dari warisan orang tua/leluhurnya maupun  yang diperoleh dari pengalaman hidupnya yang membentuk keunikan sebagai pribadi.

Dengan kata lain karakter seorang anak bukanlah ketetapan baku tapi bisa dibentuk oleh pengalaman hidup yang dilaluinya. Karena itu anda sebagai orang tua nya harus dapat menciptkan pengalaman yang dapat membentuk karakter anak .Diantaranya :

Pertama,Hargai Dan Didiklah  Anak Anda.
Penyebab renggangnya hubungan orang tua dan anak adalah tidak terpenuhi kebutuhan akan penghargaan terhadap anak. Anak merasa keberadaan nya tidak dihargai oleh orang tuanya lantaran posisi anak harus patuh ,tunduk tanpa syarat kepada orang tua. Orang tua menggunakan kerangka berpikir dan pengalaman belajarnya pada  saat menjadi anak anak   sehingga dalam mendidik anak menggunakan pendidikan ala zamannya sedangkan anak sudah berada zaman yang berbeda. Orang tua membanggakan pengalamannya anak anak “melawan “dengan pengetahuannya.

Pada dasarnya setiap orang senang dihargai demikian juga pada anak anda kebutuhan untuk di hargai adalah kebutuhan dasar psikologi anak yang akan mempengaruhi dinamika perkembangan psikologinya di masa depan. Dengan anak memiliki pengalaman dihargai mudah bagi anak menghargai orang lain termasuk aturan main yang anda terapkan,serta dapat menjaga harga diri sendiri dan harga diri orang tuanya. Hargai ide ,pendapat dan gagasan baru anak untuk memberikan perasaan berharga bagi dirinya.



Kedua ;Komunikasi Intens

Pertengkaran atau konflik antar orang tua dan anak remajanya biasanya disebabkan oleh kesalahan persepsi  sehingga terjadi kesalahan pengertian dan masing masing mempertahankan “kebenaran” nya  sendiri. Sampai pada akhirnya anak lebih memilih keluar dari rumah untuk mencari kenyamanan dalam dirinya.  

Guna memperkecil kesalah pengertian dan mengurangi konflik membangun komunikasi yang inten dengan anak itu adalah hal wajib yang harus dilakukan orang tua baik secara langsung atau menggunakan peralatan komunikasi yang saat ini sudah semakin canggih. Komunikasi tidak harus secara formal ,dalam momen apapun komunikasi harus terjalin agar tercipta chemestry yang pas dengan anak.

 Dengan terciptanya chemestry anak akan memiliki emotional attachment yang akan mengakrabkan hubungan keduanya sekaligus tumbuhnya perasaan dicintai oleh kedua  orang tuanya. Dampak dari anak merasa dicintai akan membuat anak lebih mengutamakan saran,mencari ridho dan hanya merindukan orang tua yang mencintainya.


Ketiga ,Menjadi Teladan Kongkrit

Hampir seluruh orang tua menghendaki anaknya memiliki karakter dan kepribadian yang terpuji ,namun yang sering kali dilupakan orang tua anak belajar berperilaku dari pengamatan atas orang terdekatnya yakni orang tua itu sendiri. Oleh karena itu orang tua harus mampu menjadi teladan kongkrit atas nilai ajaran moral yang ingin ditanamkan kepada anak .Proses keteladanan ini memiliki manfaat ganda ,orang tua selaku role model akan mendapat insight    dari sudut pandang anak .Sedangkan anak dapt merasakan ,melihat dan mengalami serta menyerap value yang dijalani bersama orang tua secara kontekstual .Disamping itu ,hal ini bisa memperkokoh interpersonal chemestry  kedua pihak .

Relasi kesetaraan ini bisa terjalin jika orang tua memiliki kesediaan  untuk mendengarkan dan memahami “perilaku “ anak serta  orang tua  berkomitmen   untuk menempatkan diri sebagai sahabat anak. Dengan bahasa sederhana anak mendapatkan pelajaran tentang keharmonisan  relasi dan komunikasi secara langsung dari orang tuanya.


 Proses membangun karakter remaja di era percepatan dan kecanggihan teknologi memang butuh kesabaran  dan strategi ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar