Sabtu, 18 Juli 2015

7 Kalimat Penyebab Anak Kurang Motivasi Belajar



“Saya sedih melihat putri saya, sering enggan mengerjakan  tugas tugas sekolah dan kadang tidak bersemangat menyelesaikannnya..!”.

Motivasi belajar anak sangat bergantung pada stimulasi lingkungan sekitar termasuk dorongan dari orang tua, mengingat pada usia anak anak motivasi internal anak belum berkembang secara matang. Oleh karena itu jika anak mengalami kurang motivasi dalam tugas pembelajarannya sangat boleh jadi ada beberapa stimulasi yang tidak bisa berkembang secara optimal  seperti:

·         Ayo belajar sini, sudah saatnya kamu belajar-sudah berhenti mainnya !!”. Jika orang tua terlalu keras memaksa belajar anak dengan ancaman dan tindakan otoriter maka anak akan merasa diperlakukan tidak adil dan melakukan tindakan perlawanan dengan enggan belajar secara sadar.

·         Ya meskipun kamu belajar sepertinya tidak mungkin kamu mendapat nilai sembilan”. Tidak ada seorang pun suka diremehkan termasuk anak anak, sehingga karena merasa diremehkan tidak ada pentingnya belajar secara bersungguh sungguh.

·         “Bagaimana sampai kamu tidak masuk tiga besar rangking kelas”. Ketika orang tua tidak menghargai upaya anak dalam menyelesaikan proses belajarnya, maka tidak jarang anak akan mencari jalan pintas mendapat nilai baik tanpa belajar.

·         Terserah kamu belajar boleh, nggak ya terserah..!”  Dengan  dibiarkan anak merasa  tidak mendapat perhatian dan anak tidak terlatih untuk memiliki strategi menyelesaikan tugas dan kewajibannya.

·         “Makanya dengar mama ngomong kalau begini hasilnya mama paling nggak suka.. !”. Teguran keras, kritik yang mengancam akan membuat anak kehilangan rasa percaya diri atau perasaan direndahkan akibatnya anak tidak terlalu penting untuk belajar dengan bersungguh sungguh.

·         “Kamu harus nurut apa kata mama, balajar itu nggak perlu neko neko..!”.  Dengan tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan hasrat eksplorasinya anak menjadi tidak memiliki minat untuk belajar dengan lebih baik.

·         “Kenapa kamu sampai kalah sama temanmu..!”. dengan dibanding bandingkan anak merasa tidak dihargai keberadaannya dan anak bisa kehilangan rasa percaya diri  apalgi jika anak merasa kalah bersaing akan makin kehilangan hasrat belajarnya. Bersambung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar