“pokoknya aku benci sama dia
,***** sederet kalimat umpatan terlontar dari
Misiu ,siswa kelas III SD.....!”. sepulang sekolah dan sang ibu pun hanya bisa mengelus dada.
Saat ini banyak dikeluhkan oleh
orang tua dan guru tentang kata kata kotor atau umpatan yang diucapkan oleh
anak anak SD mulai dari kelas I-sampai remaja .Meskipun tentu saja anak anak
dengan perbendaharaan kata kata kotor ini didapat dari lingkungan atau informasi
yang diterimanya,baik didengar atau diihat dari media informasi. Jika hal ini
dibiarkan akan membawa dampak buruk bagi pembentukan karater nya dimasa depan.
Agar orang tua tidak kebingungan dalam menangani persolan ini berikut kiat yang bisa dilakukan:
1. Jangan beri contoh buruk . anak
mengucapkan kata kata kotor biasanya meniru dan mengadopsi dari lingkungan
sekitar termasuk orang tua.Orang tua perlu memberikan contoh ucapan perilaku
yang baik dan benar agar orang tua punya alasan untuk memperetahnakan pendapt
saat menegur anak untuk tidak mengucapkan kata kata kotor: “ayah ibu seperti yang kamu lihat tidak sekalipun mengucapkan kata kata
itu “.
2. Tegurlah sebagai tanda anda tidak menyukai
dengan tenang .Ketika anak mulai mengumpat atau mengucapkan kata kata jorok
...ulangi apa yang diucapakan : “apa tadi
******* ,kelihatannya kamu makin banyak kamus kata kata itu ,apa kamu tahu
artinya...?”
Selanjutnya
jelaskan kata kata yang diucapkan itu tidak patut diucapkan...karena dampak
bagi yang mendengarkan akan merasa risih atau tidak nyaman bahkan dapat
menimbulkan kesan kurang baik bagi pengucapnya. Penjelasan ini penting agar
anak tahu resiko dari . perbuatannya terhadap diri sendiri dan orang lain.
3. Cobalah mengerti penyebabnya . Bisa saja anak mengumpat karena perasan frustrasi atau kecewa karena
perlakuan yang dianggapnya tidak adil bagi dirinya.Cobalah untuk tidak bereaksi
secara kasar ,mengenali dan memahami apa yang sedang dialami oleh anak sambil
mencoba mengerti keadaannya,”sepertinya
kamu sedang kesal ya ...”.Kalau kamu mau ayah ibu mau kok dengarkan
ceritamu....”. Perilaku ini mengajarkan kepada anak untuk dapat
mengendalikan emosi walau dalam kondisi marah sekaligus menemukan cara untuk
mengungkapkannya.Sehingga anak tidak mendahulukan mengumpat...!”.saat kecewa
atau sedang mengalami perasaan tidak nyaman.
4. Mengabaikan ucapannya karena terlalu sering
.Salah satu alasan mengucapkan kata kata tidak pantas adalah karena anak
ingin menunjukan suerioritasnya ingin mengejutkan orang tuanya atau orang
dewasa disekitarnya karena hal ini
menimbulkan kepuasan dalam diri anak. Karena dengan orang tua mengabaikan nya anak merasa tidak
diperhatikan dan tdak memiliki alasan untuk terus mengumpat.
5. Beri anak pengertian arti persepsi kedewasaan/gaul . Dikarenakan tekanan teman sebaya (peer gruop) tidak jarang anak merasa harus mengucapkan kata kata
tidak senonoh lantaran takut ditolak teman sebayanya.Oleh karena itu orang tua
perlu menjelaskan dan memprekuat diri anak agar memiliki sikap asertif dalam
pergaulan .”anakku walau kamu tidak mengumpat banyak kok yang suka kok ,tapi
kalu kamu suka mengumpat pasti banyak yang nggak suka .Kamu nggak suka kan
tidak disukai banyak orang “.
6.
Ambillah
sikap tegas dengan menghukum anak. Hukuman yang dimaksud adalah agar anak
tidak mengulangi atau sekaligus mendidik anak bahwa dalam kehidupan masyarakat
setiap pelanggaran akan selalu mendaptkan hukuman.hukumlah anak anak yang
dengan sengaja melanggar atauran main dalam keluarga ,hukuman sederhana seperti
meminta anak tidak keluar kamar untuk merenungi kesalahannya dan kemudian
ditanya atas hukuman yang diberikan
.Hukuman berupa mengurangi jam menonton Tv atau bermain game adalah bentuk
hukuman yang mendidik setiap kegiatan yang melanggar norma akan mendapatkan
konsekuensi logis dari
perbuatannya.
Upaya pencegahan
sejak dini terhadap ucapan kotor anak adalah membangun karakter sopan santun
anak dimasa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar