Selasa, 12 Maret 2013

Mengatasi Anak Berkata Buruk Usia kelas I- III SD (usia 7-10 Tahun ).



   “pokoknya aku benci sama dia ,***** sederet kalimat umpatan terlontar dari  Misiu ,siswa kelas III   SD.....!”. sepulang sekolah  dan sang ibu pun hanya bisa mengelus dada.

Saat ini banyak dikeluhkan oleh orang tua dan guru tentang kata kata kotor atau umpatan yang diucapkan oleh anak anak SD mulai dari kelas I-sampai remaja .Meskipun tentu saja anak anak dengan perbendaharaan kata kata kotor ini didapat dari lingkungan atau informasi yang diterimanya,baik didengar atau diihat dari media informasi. Jika hal ini dibiarkan akan membawa dampak buruk bagi pembentukan karater nya dimasa depan. Agar orang tua tidak kebingungan dalam menangani persolan ini berikut kiat  yang bisa dilakukan:



1.       Jangan beri contoh buruk . anak mengucapkan kata kata kotor biasanya meniru dan mengadopsi dari lingkungan sekitar termasuk orang tua.Orang tua perlu memberikan contoh ucapan perilaku yang baik dan benar agar orang tua punya alasan untuk memperetahnakan pendapt saat menegur anak untuk tidak mengucapkan kata kata kotor: “ayah ibu seperti yang kamu lihat tidak sekalipun mengucapkan kata kata itu “.


2.       Tegurlah sebagai tanda anda tidak menyukai dengan tenang .Ketika anak mulai mengumpat atau mengucapkan kata kata jorok ...ulangi apa yang diucapakan : “apa tadi ******* ,kelihatannya kamu makin banyak kamus kata kata itu ,apa kamu tahu artinya...?”
Selanjutnya jelaskan kata kata yang diucapkan itu tidak patut diucapkan...karena dampak bagi yang mendengarkan akan merasa risih atau tidak nyaman bahkan dapat menimbulkan kesan kurang baik bagi pengucapnya. Penjelasan ini penting agar anak tahu resiko dari . perbuatannya terhadap diri sendiri dan orang lain.

3.       Cobalah mengerti penyebabnya  . Bisa saja anak mengumpat  karena perasan frustrasi atau kecewa karena perlakuan yang dianggapnya tidak adil bagi dirinya.Cobalah untuk tidak bereaksi secara kasar ,mengenali dan memahami apa yang sedang dialami oleh anak sambil mencoba mengerti keadaannya,”sepertinya kamu sedang kesal ya ...”.Kalau kamu mau ayah ibu mau kok dengarkan ceritamu....”. Perilaku ini mengajarkan kepada anak untuk dapat mengendalikan emosi walau dalam kondisi marah sekaligus menemukan cara untuk mengungkapkannya.Sehingga anak tidak mendahulukan mengumpat...!”.saat kecewa atau sedang mengalami perasaan tidak nyaman.

4.       Mengabaikan ucapannya karena terlalu sering .Salah satu alasan mengucapkan kata kata tidak pantas adalah karena anak ingin menunjukan suerioritasnya ingin mengejutkan orang tuanya atau orang dewasa disekitarnya karena hal  ini menimbulkan kepuasan dalam diri anak. Karena dengan  orang tua mengabaikan nya anak merasa tidak diperhatikan dan tdak memiliki alasan untuk terus mengumpat.


5.       Beri anak pengertian arti persepsi  kedewasaan/gaul  . Dikarenakan  tekanan teman sebaya (peer gruop) tidak jarang anak merasa harus mengucapkan kata kata tidak senonoh lantaran takut ditolak teman sebayanya.Oleh karena itu orang tua perlu menjelaskan dan memprekuat diri anak agar memiliki sikap asertif dalam pergaulan .”anakku walau kamu tidak mengumpat banyak kok yang suka kok ,tapi kalu kamu suka mengumpat pasti banyak yang nggak suka .Kamu nggak suka kan tidak disukai banyak orang “.

6.       Ambillah sikap tegas dengan menghukum anak. Hukuman yang dimaksud adalah agar anak tidak mengulangi atau sekaligus mendidik anak bahwa dalam kehidupan masyarakat setiap pelanggaran akan selalu mendaptkan hukuman.hukumlah anak anak yang dengan sengaja melanggar atauran main dalam keluarga ,hukuman sederhana seperti meminta anak tidak keluar kamar untuk merenungi kesalahannya dan kemudian ditanya  atas hukuman yang diberikan .Hukuman berupa mengurangi jam menonton Tv atau bermain game adalah bentuk hukuman yang mendidik setiap kegiatan yang melanggar norma akan mendapatkan konsekuensi logis    dari perbuatannya.

Upaya pencegahan sejak dini terhadap ucapan kotor anak adalah membangun karakter sopan santun anak dimasa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar