Minggu, 10 April 2011

Mengatasi Ketidak Fahaman Anak/Siswa Pada Konsep/Teori Mata Pelajaran


Mengatasi Ketidak Fahaman Anak/siswa Pada Konsep/Teori Mata Pelajaran


1.Banyak anak kesulitan memahami fisika ,matematika dan juga bahasa.Lantaran gurunya tidak mampu menyerdahanakan rumus /kaidah baku alias membiarkan konsepnya bersifat abstrak.Hal ini yang membuat para orang tua juga kesal “…begini saja nggak bisa..”. Contoh pada saat anak belajar matematika dalam mengitung angka mereka bisa. Giliran menjawab soal cerita anak sama sekali tidak mengerti sering salah, bahkan binggung

Yang bisa dilakukan ortu adalah membantu anak untuk mengimajinasikan secara logis maksud kalimat yang dibacanya agar bisa mencerna soal dengan baik. Selanjutnya ajak anak memahami symbol/rumus yang dimaksudkan.Buat pengertiannnya menjadi sederhana danlakukan dengan menyenakangkan ,jangan anak anda buat takut belajar bersama anda !.

Buat materi pelajaran menjadi mudah dan sederhana dengan rasa gembira dan jangan buat anak takut belajar bersama anda.” Kank Hari


2.Materi pelajaran yang diajarkan semestinya ,menambahkan,memperdalam ,memperluas pemahaman siswa atas pengetahuan yang diterima sebelumnya. Namun system kenaikan kelas kadang bukan merupakan “kepantasan”. Maksudnya :”cukup banyak anak belum menguasai benar materi pelajaran selama tidak nakal,rajin dan baik. Pasti naik kelas…!.Sehingga ,menyulitkan guru di akhir kelas.”

Tugas orang tua adalah mengajak anak ,mengulang pengetahuan yang didapatnya baik yang terdapat dalam buku paket maupun buku catatan.Semangati anak untuk mengingat ingat kembali pengetahuan yang didapatnya.

Belajar berkesinambungan akan mengasah lebih tajam penguasaan atas materi yang diajarkan”
Kank Hari.


3.Ketidak fahaman anak mengerti konsep atau teori kadang justru anak tidak memahami bahasa penulisnya.Dikarenakan memang tingkat usia perkembangan akalnya belum memungkinkan atau bahkan ditulis dengan bahasa yang terlalu tinggi untuk difahami. Sehingga bukan saja siswanya tidak mengerti bahkan gurunya sendiri berpikir ekstra keras untuk memahami nya.

.
Tugas orang tua adalah mengajak anak membaca secara perlahan dan berulang. Selanjutnya mengajak anak memikirkan secara logis maksud bacaan tersebut. Kemudian mengaitkan dengan rumus atau teori yang sudah dikuasainya.


Kadang siswa tergesa gesa ingin menyelesaikan tugasnya sehingga menjadi kesulitan mengerti maksud bacaannnya”.Kank Hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar