Sabtu, 17 November 2012

Kenakalan Versus Kecerdasan



Banyak orang salah “ persepsi “tentang perilaku anak cerdas dan anak nakal  ,anak yang cerdas sering mendapat julukan sebagai anak yang nakal ,padahal jika julukan itu terus dibiasakan akan dapat benar benar membuat anak bersangkutan nakal beneran atau benar benar menjadi anak yang nakal.Agar supaya tidak salah perspsi terhadap arti nakal dan cerdas saya coba mengurainya sebagai berikut.


Arti Nakal :

Behavaiorally,the delinquent child  is expressing himself by aggresive ,overaction which  does not coincide with demand and expectations of society . Kvaraceus.William C .Dynamic of Delinquency .


Kenakalan anak adalah perbuatan anak anak yang melanggar  norma hukum ,norma sosial,norma kelompok ,norma sosial ,mengganggu ketentraman masyarakat sehingga pihak yang berwajib mengambil  suatu tindakan pengasingan . Simandjuntak B,SH ,Drs . Latar belakang kenakalan anak.

Sedangkan  kecerdasan menurut wiki pedia    

Kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ merupakan usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis.


Latar Belakang Masalah


Perkembangan Kognitif pada anak  pra sekolah  (2-7 Tahun) memasuki tahap pre –opresional   Konkret (jean Piaget)  yang artinya anak  masih didominasi aktivitas sensor –motorik ,indera dan gerak  namun kemampuan abstraknya mulai tumbuh sehingga ia dapat memahami bahasa simbol ,sekalipun bersifat egosentris   dan masih sulit atau belum memiliki pemahaman yang cukup  tentang lingkungan diluar dirinya.

Sedangkan kemampuan Kognitif Di usia 2-7 tahun  menurut Jean Piaget

Kemampuan Transformasi:Perubahan bentuk : anak dapat dikenalkan pada perubahan bentuk bentuk seprti balon,permailnan lego dsb.

Kemampuan reversibility : berpikir alternatif –bolak balik : anak bisa diajak permainan kata,urutan angka ,labirin ,puzle dsb.

Kemampuan  klasifikasi:anak bisa berpikir klasifikasi ..mulailah dengan klasifikasi tunggal ;seperti membedakan bentuk/warna ,klasifikasi ganda ; warna dan bentuk,klasifikasi jamak : warna ,bentuk dan jumlah atau bahan dasar  merupakan dasar anak berpikir logis.



Kemampuan asismetris : besar kecil panjang pendek tinggi rendah.
Dari pengalaman lapangan penulis sering temukan pada anak anak cerdas memiliki kebutuhan untuk berekslporasi,banyak bertanya,selalu mencoba ,Ngueyel untuk memenuhi rasa ingin tahunya...


Perkembangan Social Emosi

Anak usia pra sekolah 2-7 tahun berupaya  untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannnya sebagai bentuk perkembangan sosial emosinya.Dalam dinamika perkembangannya anak  harus dapat mengenali apa yang dipikir ,dirasa dan diinginkannya agar dapat diterima lingkungan. Perkembangan sosial emosi anak sangat ditentukan kepada significant other  bergantung sangat tinggi terhadap orang lain terutama orang tuanya .Selajutnya pembetukan watak dan perilakunya sangat tergantung pada pola asuh dan pendidikan yang diberikan orang tua dan lingkungannya.


Ciri dan perilaku anak usia 2-7 tahun ditinjau dari sisi sosial emosi ;
1.       Suka berimajinasi dan berkhayal
2.       Rasa ingin tahu yang besar
3.       Terpusat kepada dirinya,semuanya buat aku..
4.       Belajar merasakan perasaan
5.       Belajar memecahkan masalah sederhana
6.       Berkembangnya konsep diri.

Mengingat anak pada usia ini adalah good imitator /peniru yang baik mudah mengidetifikasi perilaku orang sekitar dan belajar dari lingkungannya tugas orang tua harus dapat menjadi teladan yang baik bagi anaknya . Tidak anak nakal mereka semua adalah anak anak yang banyak akal /cerdas untuk membentuk karakternya  .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar