Senin, 30 Juli 2012

Cara Memahami Trend Perilaku Siswa,How to harmony relationship with your student


Kank , meskipun perilaku siswa saat ini mengkhawatirkan. Namun saya yakin mereka masih memiliki hati nurani dalam mencari identitas pribadinya.saya membutuhkan tip kongkret dalam membina relasi yang harmonis dengan perilaku siswa saat ini....?


“ Wahai orang orang beriman ,jadilah kamu sekalian penegak kebenaran karena Allah dan saksi saksi yang adil dan janganlah rasa bencimu kepada suatu kaum menjadikan kamu berbuat tidak adil. Beralku adilah karena keadilan itu lebih dekat kepada taqwa dan bertaqwalah kamu  kepada Allah . sungguh Allah maha mengetahui segala yang akamu lakukan”. QS Al Maidah :8


Bagi remaja pengaruh teman sebaya dan informasi yang diterimanya akan melambungkan angan tentang citra diri yang diharapkan , ini merupakan proses wajar dari pencarian jati diri,atau remaja mencari identitas diri.Identitas diri ini penting   dapat membantu seseorang mengekspresikan kepribadian mereka dengan aneka perilaku.mereka memiliki persaaan dan ikatan emosi  yang kuat untuk bisa mengasosiasikan diri dengan perilaku tokoh pujaannya.Sebagai contoh mereka mengidolakan artis tertentu maka ,gaya hidup,perilaku dan dandanannya disesuaikan dengan tokoh idolanya tersebut.

Patut dimengerti setiap kepribadian memerlukan katarsis atau saluran  pelampiasan dari perilakunya.Contoh siswa yang menggunakan gadgetnya sebagai  saluran komunikasi dan curhat antar temannya akan menjadikan gadgetnya sebagai sarana katarsis.Sekaligus siswa merasa lebih baik jika gadgetnya dianggap sebagai  identitas pribadinya.

In teaching  your tenager to consider moral implication of alternatives in conflict situastion ,suggest that he strat by asking him self about  his own situation...”

Karena itu guru patut membina hubungan yang harmonis dengan menyesuaikan diri  atas perilaku siswanya,diantaranya sebagai berikut :

1.       Hubungan  harmonis tercipta  jika siswa merasa guru mengerti jiwa petualangannya ,ketika mereka  melakukan perbuatan yang lebih banyak mencoba berbagai  tantangan  ,aktivitas yang kadang seperti tidak taat azas (sesuai aturan ) .Dan bukan hanya memberi label siswa sebagai  anak urakan.

2.       Hubungan  harmonis  tercipta  jika siswa tidak dianggap hanya sebatas anak gaul saat mereka mengikuti mode pakaian dan gaya hidup .Tugas guru  adalah  memberikan wawasan  agar siswa tetap menjunjung nilai etika dan kesopanan.


3.       Hubungan harmonis tercipta jika siswa merasa  guru nya sangat berkompeten dalam bidang keilmuan   sehingga siswa bisa mendapatkan pengetahuan secara  optimal  dan  akurat  dari guru . guru tidak boleh berhenti meningkatkan kemampuannya baik dibidang akademik maupun cara peyampaiannya.

4.       Siswa merasa guru bersangkutan juga berjiwa muda lantaran mengerti trend perilaku anak muda saat itu sehingga siswa dapat berdiskusi ,curhat dan menyampaikan gagasan tanpa perasaan ada jarak otoritas. Seorang guru yang memahami perilaku siswanya lebih baik daripada mencemoohnya.


5.       Peran guru selaku orang tua  siswa di sekolah harus tercermin dari perilaku kasih sayang nya kepada siswa,dalam memberikan arah dan perintah maupun menegakkan kedisiplinan didasarkan pada nilai kasih sayang.Sehingga siswa merasa terlindungi ,nyaman dan memiliki respek terhadap gurunya yang menjujung tinggi nilai nilai kekeluargaan. 

Remaja kita saat ini adalah anak anak cerdas yang banyak maunya ,sulit difahami ,gampang ikut arus namun meraka masih memiliki hati nurani jadi tidak cukup mendidik mereka hanya dengan teori moral ...!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar