Selasa, 06 Maret 2012

,The Best Parenting Teacher ,Guru Yang Mendidik


Case Study



Siswa saya rata –rata IQnya 110-120 dari keluarga yang menengah atas .Sebenarnya enak juga mengajar mereka ,lantaran secara input mereka  adalah teachable mudah mempelajari sesuatu. Namun bukan berarti tidak ada persoalan ,beberapa siswa juga sulit “dikendalikan”.Salah satu siswa saya  pindahan dari  daerah  perilakunya  kritis tapi juga sulit dikendalikan,menurut orang tuanya sebenarnya ia anak baik. Namun sejak pindah ke sekolah ini perilakunya berubah ,banyak main dengan teman temannya dan jarang belajar,kalaupun belajar angin anginan satu jam sudah cukup kata orang tuanya.Padahal dulu waktu di daerah ,sepulang sekolah pasti mengerjakan PR dan belajar buat persiapan esok hari.

Ternyata pergaulan di kota fasilitas dan sarana ICT menjadi kendala konsentrasi a siswa saya ini.”Banyak teman anak saya yang ngajak bermain bahkan saat belajar tidak jarang HPnya selalu bunyi dan apalagi jika sudah berFB rasanya tidak berhenti kalau tidak tidur”,Masih kata orang tuanya.

Bagi saya tidak mudah memang memperbaiki siswa siswa yang “special” ini,butuh kesabaran ekstra dan strategi….  !



Qur’anic Frame work

‘Perhatikan ,bagaimana  Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lainnya”QS al –Isra :21.


 Parenting  Solution


Perubahan lingkungan belajar dan situasi dimana anak/peserta didik  berada mempengaruhi pola perilaku siswa  tersebut termasuk dalam kegiatan belajarnya.Tugas seorang guru yang memiliki kompetensi pedagogic  bukanlah hanya hebat saat menerangkan pelajaran ,melainkan sebagai guru yang mumpuni dan siap menghadapi siswa se “special “apapun. Karakter dan kompetensi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan guru menghadapi tantangan dan kesulitan kegiatan pembelajaran sebagai berikut.


1.       Understanding Education Value


Seorang guru diharapkan memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip perkembangan kognitif dan psikososialnya,menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik dan kompetensi yang ingin dicapai . Sedangkan implementasi maksud dari kurikulum seorang guru diharapkan bisa mengevaluasi substansi materi ajar yang ada dalam kurikulum dan  memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kompetensi siswa ,akademik /non akademik.

Dengan memahami perilaku peserta didik seorang guru akan memiliki kesabaran untuk memilih strategi yang tepat dalam mengajak siswa menuju perubahan kearah kebaikan dan kemajuan.


2. Learning  Culture

Seorang guru diharapkan dapat terbentuk budaya kerjanya ,melalui kedisiplinan,ketelitian,semangat,belajar berkesinambungan ,bersemangat dan senantiasa bekerja secara optimal untuk kepentingan terbaik siswanya.Memiliki  jiwa kepemimpinan dan bangga terhadap profesi guru yang disandangnya sehingga memiliki kode etik sebagai pendidik dan konsisten serta bertindak sesuai norma yang berlaku.

Budaya kerja guru akan menjadi teladan dan motivasi siswa untuk berperilaku positif.


3.        3.  Knowledge Transformation

Mengidentifikasi tingkatan penguasaan materi belajar siswa,mengidentifikasi tingkat kesulitan belajar,mengidentifikasi tugas tugas perkembangan kognitif dan psikososial siswa.Selanjutnya menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi  pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik .Termasuk merancang pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa sehingga tercapai  target kompetensi yang ingin di capai.


Setiap siswa memiliki rasa ingin tahu maka  tranfers pengetahuan oleh guru  semestinya dapat membangkitan hasrat belajar siswa.




4.     4.  Sustaining learning growth


Dalam pengembangan pembelajaran berkesinambungan guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajarannya sesuai RPP  yang interaktif,inspiratif menyenangkan dan menantang.Para peserta didik dapat bersemangat dan berbahagia sekaligus memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi serta mendapatkan penjelasan tentang kompetensi yang dicapai .


Karena itu guru perlu memiliki pengetahuan evaluasi belajar siswa meliputi tahap perencanaan,pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran.Sehingga siswa dapat menganilsa diri sekaligus merencanakan pengembangan belajar berkelanjutan.

Bersambung

1 komentar:

  1. Dari FB SEGI GARUT 2011-2012,ani hapsari

    Heryaman Art insya Allah gak akan sanggup..
    Minggu pukul 9:31 · Tidak Suka · 1

    Heli Setiawati
    Insya Alloh tidak sanggup. karena pend. Kareakter bukan hanya urusan guru saja, tetapi orangtua itu adalh guru pertama yang harus memberikan contoh kepada anaknya. Saya punya pengalaman, saya punya aturan mematikan HP saat pelajaran saya, bila ketahuan memainkan HP, maka akan saya ambil selama 2 minggu. Eh..malah yang seperti itu anaknya pejabat penting di JABAR. beliau langsung kirim SMS ke kepsek, lapor bahwa saya telah mengambil HP anaknya, kepsek takut ( mungkin ) dan forward SMS ke saya, saya telp kepsek, saya bilang saya dlm tract yang benar, saya sedang menerapkan pend berkarakter ttg kejujuran dan tanggungjawab. Dan saya tetap berpegang pada aturan saya, karena saya tidak melanggar HAM.
    Minggu pukul 9:43 · Tidak Suka · 1

    Doel Abdurachman diku2maha ge tetep anak batur.. bari seueur pisan murid mah..
    Minggu pukul 16:02 · Tidak Suka · 1
    Yanoesaja Bangkit saya udh ulas tentang pendidikan karakter bahwa pendidikan karakter tetap paling besar peranannya 50 % dari keluarga/ orgtuanya, 20 % lingkungan dan 30% dari sekolah/ guru. jika guru pola pikir seperti orang tua tentu saja bisa tapi tindakan/ action of teaching as parent tentunya akan menambah masalah lebih banyak lagi bahkan tidak akan tuntas dalam memecahkan masalah.
    Minggu pukul 20:57 · Suka · 1
    Yu Ni Intan Ani Hafsi @....haduuuuuuh,,,,seusah rupina mah...da..da...( ''''') ﹑,
    Minggu pukul 22:08 melalui seluler · Tidak Suka · 1

    Jujun Wahyudin
    Sekitar sepuluh tahun yang lalu saya pernah memergoki siswa saya merokok didalam angkot ketika mau berangkat sekolah. Di sekolah saya panggil anak itu dan tanpa berbelit-belit anak itu mengakuinya tetapi anak itu pun mengajukan pembelaannya dan mengarah pada perdebatan antara guru & siswa. Karena siswa tsb. juga memiliki catatan lain maka orang tuanya diundang ke sekolah dan besoknya datang memenuhi undangan kami. Setelah saya jelaskan kepada orang tuanya, diluar prediksi saya malah orang tuanya membela anaknya dan balik menyalahkan saya. Diantaranya keluar pernyataan bahwa anaknya merokok bukan di sekolah tapi di luar sekolah "jadi tidak apa2" katanya. dan ............
    9 jam yang lalu · Tidak Suka · 1

    Ellisya Asdhy Bagaimana menciptakan suasana anak didik yang full menganggap guru sebagai ibunya sendiri.......
    9 jam yang lalu · Tidak Suka · 1

    BalasHapus