Selasa, 25 Agustus 2009

Suami yang kecewa nasibnya.




Sms dari Ibu Habsy,bkl.:

Suami saya orang yang tidak pernah puas selalu merasa nasibnya kurang beruntung, meski saat ini sudah menjabat sebagai kasubag di slah satu departemen. Bagaimana menyadarkannya ?


KankHari :

“Andai kalian menghitung nikmat Allah, maka kalian tidak mampu menghitungnya “. QS Ibrahim ;34


Ketidak puas an seseorang bisa diakibatkan oleh ambisi masa lalu yang tak terpenuhi, kecemasan akan masa depan serta rasa rendah diri yang berbalut besarnya rasa diakui.Akibatnya rasa tidak puas adalah pelampiasan akan kekecewaan tersebut.

Sebagai pedamping suami besarnya rasa cinta kepada suami harus diwujudkan dengan kemampuan menentramkan hatinya. Bahwa ibu sangat bangga dengan pencapaian nya selama ini. Wujudkan rasa terima kasih anda dengan ketulusan menghargai hasil jerih payahnya.

Selanjutnya selalu ber komunikasi dari hati ke hati akan kekecewaannya itu tanpa menghakimi dan menggurui.Sehingga timbul kemantapan untuk berani ter buka kepada anda. Dengan demikian anda dapat memberikan solusi yang baik baginya
.
Ajak suami melihat ,downward looking, kepada saudara –saudara kita yang tidak seberuntung seperti nasibnya.Agar dapat muncul rasa bersyukurnya. Sehingga suami anda bisa melihat betapa besar Kasih –Sayang NYA.

Jadikan sabar dan sholat sebagai penolong ya bu,do’akan agar Allah segera membuka hatinya. Karena hanya Allahlah yang dapat memberi hidayah ketika anda sudah berupaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar